Pejabat Sementara Kepala Bank Papua Cabang Timika, Joko Suparyono, mengatakan, penghentian penyaluran kredit itu berlaku untuk seluruh kantor cabang pembantu dan unit Bank Papua di wilayah Mimika, termasuk di area Freeport seperti Tembagapura, Kuala Kencana, dan Portsite Amamapare.
Hingga kini, total karyawan Freeport yang menjadi nasabah Bank Papua sekitar 3.000 orang, dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp500 miliar.
Baca: Freeport Telah PHK 1.087 Karyawan
"Kalau terjadi PHK massal, tentu ini akan berisiko, menjadi masalah bagi kami di perbankan. Yang paling resah tentu karyawan sendiri. Karena kalau tidak lagi memiliki pekerjaan tetap, darimana mereka bisa membiayai kebutuhan hidup keluarga dan mengembalikan angsuran kredit," kata Joko seperti dikutip dari Antara, Selasa 7 Maret 2017.
Adapun dari 32 ribu karyawan yang bekerja di area Freeport, termasuk karyawan perusahaan-perusahaan kontraktor, diketahui memiliki pinjaman atau kredit pada sejumlah bank seperti Bank Papua, Bank Mandiri, CMB Niaga, dan BRI. Sebagian lagi menjadi nasabah Bank Mega, Bank Danamon, dan BNI.
Baca: Freeport Indonesia akan Kembali PHK Karyawan Minggu Ini
Sementara itu Kepala BRI Cabang Timika, Muhammad Jusuf mengatakan, total nilai pinjaman karyawan PT Freeport Indonesia dan karyawan perusahaan-perusahaan subkontraktornya mencapai sekitar Rp70 miliar.
Berdasarkan data yang diterima BRI, sebagian debitur yang memiliki pinjaman atau kredit di BRI Timika sudah dirumahkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Menyikapi kondisi itu, BRI Timika melakukan koordinasi dengan perusahaan-perusahaan tempat para karyawan tersebut bekerja.
Meski mereka telah dirumahkan, karyawan yang memiliki tanggungan kredit di BRI diminta untuk tetap melunasi kewajibannya. BRI Timika juga diketahui memberikan kredit usaha kepada 30 pengusaha di Timika dengan total nilai kredit yang dikucurkan sebesar Rp101 miliar.
Hingga awal Maret 2017, total karyawan Freeport dan perusahaan-perusahaan subkontraktornya yang telah dirumahkan dan di-PHK sudah hampir mencapai sekitar 2.000-an orang. Informasi yang dihimpun di Timika, dalam pekan ini terdapat ratusan karyawan yang ikut menyusul dirumahkan dan di-PHK yaitu karyawan PT
Freeport, PT Pontil, PT RUC, dan PT Redpath.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News