Ilustrasi tambang Freeport. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Ilustrasi tambang Freeport. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Freeport Indonesia akan Kembali PHK Karyawan Minggu Ini

Annisa ayu artanti • 20 Februari 2017 17:57
medcom.id, Jakarta: PT Freeport Indonesia (PTFI) akan melakukan upaya efisiensi dengan cara menghentikan karyawan-karyawannya yang bekerja di tambang Grasberg, Mimika mulai minggu ini.
 
Hal tersebut dilakukan Freeport Indonesia karena tidak bisa mengekspor dan melakukan pemurnian konsentrat lagi. Sementara biaya operasional perusahaan terus berjalan.
 
CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson mengaku sudah mulai melakukan pemberhentian beberapa kontrak karyawan dari dua hari lalu. Pekan ini, akan ada pemangkasan karyawan lagi yang terdiri dari karyawan nasional dan ekspatriat.

Baca: Ribuan Karyawan Freeport Gelar Aksi Damai
 
"Kami tidak ada perbedaan dengan karyawan nasional, jadi kami lakukan juga ke ekspatriat. Langkah selanjutnya, minggu ini kami akan stop karyawan kontraktor kita," kata Adkerson, di Hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika, Jakarta, Senin 20 Februari 2017.
 
Adkerson menyebutkan, dari 30 ribu karyawan yang bekerja saat ini, 12 ribu merupakan karyawan kontrak. Beberapa dari karyawan tersebut akan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut harus menjaga bisnisnya secara finansial. Salah satu upaya menjaga bisnisnya adalah dengan pemutusan hubungan kerja tersebut.
 
Baca: Tiga Ratusan Karyawan Freeport Sudah Dirumahkan
 
"Kami lakukan ini bukan karena negosiasi dengan pemerintah tapi hanya terpaksa agar bisnis bisa berjalan secara finansial," ujar Adkerson.
 
Menanggapi hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan tidak terlalu menggubrisnya. Ia hanya mengatakan, seharusnya perusahaan yang baik tidak menghentikan karyawannya karena karyawan adalah aset perusahaan.
 
"Perusahaan yang baik menganggap pegawai adalah aset paling penting. Tidak digunakan untuk keputusan pertama, tapi layoff (pemecatan) sebagai keputusan terakhir," pungkas Jonan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan