Salah satu katalis dalam perubahan ini adalah Lark, platform kolaborasi digital yang kini memperluas perannya melampaui sekadar aplikasi komunikasi, menjadi fondasi produktivitas bagi ribuan tenaga kerja ritel.
Melalui kemitraan strategis dengan PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), pemilik jaringan Hypermart, Lark menghadirkan solusi transformasi ritel inovatif yang menyederhanakan komunikasi, mempercepat koordinasi, dan mengotomatisasi proses operasional di lebih dari 130 toko di seluruh Indonesia.
Transformasi digital kini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan strategis untuk mempertahankan daya saing. Dengan proyeksi pertumbuhan sektor ritel hingga 5% pada 2025, efisiensi dan kecepatan operasional menjadi faktor penentu pertumbuhan bisnis dua hal yang menjadi fokus utama Lark.
“Lark membantu tim Hypermart bekerja lebih cerdas dan cepat dengan menyederhanakan operasional serta meningkatkan kolaborasi lintas tim,” ujar General Manager APAC Lark Mark Dembitz.
Kini, lebih dari 6.000 karyawan Hypermart dari kantor pusat hingga toko di daerah bekerja di bawah satu ekosistem digital terpadu, Lark Workspace, yang menggabungkan chat, meeting, manajemen kerja, dan pembaruan informasi dalam satu platform.
Produktivitas sebagai Fondasi Ekonomi Digital
Digitalisasi di sektor ritel bukan hanya soal perangkat lunak, tapi soal membangun budaya kerja baru. Lark memperkenalkan konsep “collaborative retail”, di mana setiap karyawan baik manajer toko, staf gudang, hingga kasir dapat berinteraksi langsung dengan kantor pusat, melaporkan stok, memberikan ide promosi lokal, atau menyampaikan kendala operasional secara real-time.“Transformasi digital yang berhasil bukan soal seberapa canggih teknologinya, tapi seberapa besar dampaknya terhadap cara orang bekerja,” lanjut Dembitz.
Dengan pendekatan ini, Hypermart berhasil mempercepat siklus informasi internal, memotong waktu pelaporan, dan meningkatkan transparansi operasional. Menurut Deputy CEO MPPA, Jerry Goei, penerapan Lark telah membawa perubahan nyata hanya dalam waktu dua bulan.
“Lark memperkuat operasional dan komunikasi kami, menciptakan disiplin dan transparansi di seluruh organisasi,” ujarnya.
Lark juga tengah membantu MPPA mengintegrasikan sistem ERP dan CRM internal mereka ke dalam satu lingkungan kerja digital. Dengan begitu, data pelanggan, stok, hingga laporan keuangan dapat diakses secara cepat dan terintegrasi, mendukung efisiensi rantai pasok dan pengambilan keputusan berbasis data.
Membentuk Ekosistem Digital Ritel di Asia Tenggara
Peran Lark di Indonesia merupakan bagian dari strategi lebih luas untuk membangun ekosistem ritel digital di Asia Tenggara. Sebelumnya, Lark telah menjadi tulang punggung kolaborasi di MR D.I.Y., menghubungkan lebih dari 40.000 karyawan di Malaysia, Indonesia, dan Thailand, serta di 7-Eleven Philippines, yang menggunakan Lark untuk mengoptimalkan komunikasi dan alur kerja di lebih dari 4.000 toko.Dengan pengalaman lintas pasar ini, Lark memperkuat posisinya sebagai platform produktivitas utama bagi industri ritel di kawasan sektor yang menjadi salah satu pendorong terbesar ekonomi digital ASEAN dengan nilai transaksi mencapai USD300 miliar pada 2025.
“Lark tidak hanya menyediakan alat komunikasi kami membantu perusahaan membangun budaya kerja baru lebih adaptif, transparan, dan berorientasi pada hasil. Inilah fondasi dari ekonomi digital yang berkelanjutan.” tegas Mark.
Kehadiran Lark di berbagai pasar Asia Tenggara menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas negara, teknologi, dan budaya kerja dapat menjadi mesin pertumbuhan baru bagi ekonomi digital kawasan.
Di tengah meningkatnya persaingan global dan perubahan perilaku konsumen, model kerja terintegrasi berbasis cloud seperti yang ditawarkan Lark membuka peluang bagi ribuan bisnis ritel lokal untuk naik kelas ke ekonomi digital regional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id