CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, kenaikan harga bitcoin ini merupakan salah satu dampak menuju Halving Day Bitcoin. Indodax sudah mengalami halving tiga kali, dan tahun ini adalah yang keempat.
"Saya percaya halving day diindikasi dengan kenaikan harga. Hal ini disebabkan oleh terganggunya pasokan bitcoin, yang mengakibatkan peningkatan permintaan dan, menaikan harga. Terlebih lagi, saat ini terdapat fenomena 'fear of missing out (FOMO)' yang diyakini memperkuat harga bitcoin," ucap Oscar dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 1 Maret 2024.
Meskipun demikian Oscar mengingatkan, meskipun bitcoin naik pada saat halving akan ada penyesuaian harga. Menurut dia, di tahun ini kenaikan harganya dimungkinakan bisa mencapai dua kali lipat maupun lebih.
"Sebenarnya, hal lain yang perlu disiapkan dalam menyambut halving ini adalah bagaimana kita menyikapi masa-masa setelah halving dengan menggunakan teknik Dollar Cost Averaging (DCA)," ucap dia.
Dengan mengimplementasi teknik Dollar Cost Averaging ini, jelas Oscar, dapat membantu para investor untuk mendapatkan harga bitcoin yang terbaik.
"Di Indodax kini menghadirkan fitur DCA dengan nama fitur 'Investasi Rutin'. Melalui fitur ini, membantu para investor untuk berinvestasi dengan jumlah yang sama secara rutin, baik bulanan maupun mingguan," jelas dia.
Oscar juga mengatakan sikap masyarakat Indonesia dalam menyambut halving day kali ini sangat baik. Hal ini merupakan salah satu efek dari literasi mengenai kripto yang mulai masif.
"Reaksi masyarakat dalam halving kali ini sangatlah bagus jika dibandingkan halving sebelumnya. Biasanya orang-orang akan beli bitcoin pada saat momentum halving-nya. Namun sekarang, orang-orang sudah mulai membeli bitcoin pada saat sebelum halving," tutur Oscar.
Maka dari itu, Oscar mengingatkan para investor kripto di Indonesia harus pintar-pintar memanfaatkan momentum ini dengan teknik DCA dan mencari informasi lebih banyak mengenai halving day ini. Salah satunya melalui Indodax Academy.
Baca juga: Buruan 'Serok'! Harga Bitcoin Bakal Melesat 2 Kali Lipat Tahun Ini |
Literasi ke masyarakat jangan sampai kendor
Sementara itu, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Senjaya mengungkapkan, menjelang halving day berbagai sentimen berpengaruh mewarnai pergerakan harga bitcoin. Terlebih aset kripto ini telah mendapatkan pengakuan secara global.
"Pergerakan harga aset kripto ini memiliki referensi pada skala global. Pengaruh kondisi global seperti kenaikan suku bunga, eksistensi ETF Bitcoin, dan keputusan SEC memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan harga aset kripto. Terlebih lagi, semakin banyak pemberitaan yang muncul menjelang halving day ini," ujar Tirta.
Maka dari itu Tirta menegaskan literasi masyarakat mengenai aset kripto ini harus tetap ditingkatkan. Selain regulator, pelaku usaha hingga asosiasi harus memegang teguh komitmennya dalam meningkatkan pemahaman mengenai industri kripto, blockchain, dan web 3.
"Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi yang matang dan merata kepada masyarakat Indonesia," ucap Tirta.
Direktur Eksekutif Aspakrindo Asih Karniangsih juga memberikan pandangan serupa dengan menekankan pentingnya peningkatan pemahaman melalui pelatihan bersama para regulator dan pelaku usaha.
"Melihat tingginya tingkat FOMO di masyarakat Indonesia, peluang ini harus dimanfaatkan. Mari bersama-sama menciptakan ruang edukasi, seperti Forum Group Discussion (FGD), untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai industri ini," ucap Asih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News