"Halving tahun ini, bisa mencapai dua kali lipat atau lebih (kenaikan harga bitcoin)," kata Oscar pada talkshow 'A Decade of Building Crypto Ecosystem' yang diadakan Indodax dalam rangka merayakan HUT Indodax ke-10 di Menara BRIPens, Jakarta, dikutip Rabu, 28 Februari 2024.
Diketahui, Halving Bitcoin merupakan peristiwa yang terjadi empat tahun sekali, ketika imbalan yang diperoleh para penambang bitcoin atau block reward akan dipotong setengah.
Halving pertama kali dilakukan pada 2012 dengan kenaikan hingga kurang lebih 9.800 persen pada all-time-high di 2013. Sementara Halving kedua yang terjadi pada 2016 dengan kenaikan hingga 3.000 persen pada all-time-high di 2017.
Lalu halving day ketiga terjadi pada 2020. Di tahun itu, bitcoin mengalami kenaikan hingga kurang lebih 700 persen pada all-time-high yang terjadi di 2021.
Karena itu, menurut dia, halving tahun ini menjadi momentum bagi para investor untuk bisa meraup cuan banyak. Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir harga bitcoin terus melonjak cukup tinggi.
"Harapannya Halving kali ini juga sama. Nanti setelah Halving, Bitcoin juga bisa menemukan titik kestabilan yang lebih baru, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun lalu," tutur dia.
Baca juga: Industri Kesal Pajak Kripto Bikin Investor Pada Kabur ke Luar Negeri |
Didukung penuh pemerintah
Di dalam negeri sendiri, aku Oscar, pertumbuhan industri aset kripto akan berjalan lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Musababnya, capres-cawapres yang unggul dalam hasil hitung cepat (quick count) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mendukung penuh pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.
"Kita bisa melihat bagaimana wakil presiden terpilih (Gibran) juga menyinggung masalah kripto, ini berarti suatu hal yang positif. Karena itu pertanda bahwa kripto itu mendapatkan perhatian dari pemerintah dan dari capres-cawapres terpilih," ujar dia.
Karena itu, Oscar yakin betul pemerintahan selanjutnya akan mendukung penuh pertumbuhan aset kripto di Indonesia, baik dari segi regulasinya maupun ekosistemnya secara keseluruhan.
"Harapannya dengan itu, industri kripto di Tanah Air juga makin baik dan makin positif. Karena dengan itu pertanda bahwa ini diperhatikan, dan akan dibuat supaya industri ini makin positif kedepannya," tegas Oscar.
Sementara itu, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Senjaya menyampaikan kesiapan ekosistem perdagangan aset kripto Indonesia menjadi salah satu alasan meningkatnya jumlah investor di Indonesia.
Berdasarkan data Bappebti per Desember 2023, jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 18,5 juta. Angka ini sebenarnya masih sekitar enam sampai tujuh persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Artinya, potensinya pertumbuhannya masih terbuka lebar.
"Ekosistem (kripto) di Indonesia sudah mulai bagus. Selain itu ekonomi Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan. Seperti diketahui, saat ini ekosistem aset kripto di Indonesia telah memiliki bursa, lembaga kliring, dan kustodian," terang Tirta.
Selain itu, tambah dia, meningkatnya jumlah investor kripto turut dipengaruhi oleh keuntungan demografis karena dominasi populasi berusia muda.
"Indonesia juga memiliki keuntungan demografis yaitu banyak usia muda dan Indonesia juga memiliki keuntungan populasi. Banyak anak muda memiliki rasa ingin tahu tinggi," ucap Tirta menjelaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News