Bukan sekadar mencari promo atau bunga tinggi, masyarakat kini menaruh perhatian besar pada aspek keamanan, stabilitas aplikasi, serta efisiensi layanan sebelum memutuskan di mana mereka menyimpan dana.
| Baca juga: Persaingan Bank Digital Semakin Sengit, Begini Strategi Maybank Indonesia |
Perubahan perilaku ini terlihat dari survei terbaru Ipsos Indonesia mengenai preferensi pengguna terhadap layanan tabungan dan deposito digital.
Survei yang melibatkan 300 responden ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin memprioritaskan faktor keamanan, kemudahan pencairan dana, dan performa aplikasi dalam memilih platform bank digital.
Keamanan dan Keuntungan Jadi Faktor Kunci
Survei Ipsos mencatat bahwa produk deposito digital yang dinilai aman dan menguntungkan masih menjadi magnet bagi pengguna. SeaBank memimpin dengan 39% sebagai bank digital paling dipercaya untuk produk deposito, diikuti Bank Jago (30%), Neobank (29%), Allo Bank (19%), dan Superbank (15%).Faktor keamanan ini sejalan dengan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Juli 2025 yang menunjukkan pertumbuhan tabungan dengan nominal di bawah Rp100 juta hanya naik 4,76% secara tahunan, sedikit lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu.
Perlambatan ini mencerminkan kehati-hatian masyarakat dalam memilih tempat penyimpanan dana, terutama di tengah tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Selain keamanan, fleksibilitas pencairan dana juga menjadi penilaian utama pengguna. SeaBank kembali menjadi pilihan terbesar dengan 46% responden menyebut bank ini paling mudah dalam hal pencairan bunga harian. Bank Jago berada di posisi kedua (31%), disusul Neobank (25%), Allo Bank (16%), dan Superbank (15%).
“Kami melihat masyarakat semakin menempatkan keamanan dan stabilitas sebagai prioritas utama dalam mengelola dana mereka. Kemudahan pencairan, baik untuk tabungan maupun deposito, turut menjadi faktor penting dalam pemilihan layanan digital,” jelas Managing Director Ipsos Indonesia, Hansal Savla.
Daya Tarik Tambahan
Survei juga menemukan bahwa efisiensi biaya, seperti bebas biaya admin, masih memiliki daya tarik kuat. Pada kategori ini, SeaBank unggul dengan 47%, kemudian Bank Jago (33%), Neobank (26%), Superbank (15%), dan Allo Bank (11%).Promo bukan lagi sekadar menarik perhatian pengguna baru, melainkan menjadi pertimbangan utama bagi mereka yang ingin mengoptimalkan pengeluaran harian. Faktor lain yang tak kalah penting adalah performa aplikasi. Aplikasi yang stabil, cepat, dan jarang mengalami gangguan menjadi salah satu parameter masyarakat dalam memilih bank digital. Pengguna, terutama Gen Z dan Milenial, memanfaatkan aplikasi bank digital untuk aktivitas rutin seperti transfer, top-up e-wallet, pembayaran QRIS, hingga tabungan dan deposito.
Hansal menambahkan bahwa generasi muda mendorong perubahan preferensi layanan keuangan, karena mereka mengutamakan pengalaman digital yang mulus dan praktis. “Selain keamanan, platform yang mampu memberikan pengalaman yang lancar dan cepat akan lebih diunggulkan,” ujarnya.
Dengan semakin banyaknya pemain di industri bank digital, hasil survei ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin matang dan kritis dalam mengevaluasi layanan finansial. Preferensi yang terbentuk tidak lagi sekadar berorientasi pada imbal hasil, tetapi juga pada keamanan, stabilitas teknologi, dan efisiensi biaya.
Temuan ini menjadi sinyal bagi perbankan digital untuk terus memperkuat infrastruktur, meningkatkan pengalaman pengguna, dan membangun kepercayaan jangka panjang karena loyalitas nasabah kini ditentukan oleh kualitas layanan, bukan sekadar promosi sesaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News