Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Ingat! Industri Harus Pakai Teknologi Terkini agar Aset Identitas Terlindungi

Ade Hapsari Lestarini • 24 April 2024 12:16
Jakarta: Tanpa sadar, gaya hidup digital kita sehari-hari telah mengubah cara melindungi keamanan identitas, terlebih lanskapnya yang semakin berubah akibat teknologi cloud dan beragam penawaran as-a-service (AaS).
 
Berpadu dengan kemampuan mobilitas, keberlanjutan, dan kecerdasan buatan (AI), teknologi cloud mempermudah berbagai hal untuk diakses, memberdayakan penggunaan data yang lebih kuat, dan membantu mendorong kerja bisnis semakin optimal.
 
Pada saat bersamaan, tren sosial dan ekonomi terus mengubah pengelolaan keamanan identitas, terus menerus memberi tantangan baru kepada pelaku industri untuk mempertimbangankan sistem perlindungan identitas yang digunakan saat ini.

Perusahaan dalam bidang solusi identitas, HID, dalam laporan Industri Keamanan dan Identitas 2024 menyarankan industri untuk selalu mengkaji dan menerapkan teknologi terbaru untuk melindungi aset identitas mereka.
 
"Kami selalu menyarankan para pelanggan untuk segera menggunakan teknologi terbaru guna melindungi aset identitas dari segala ancaman yang mungkin muncul. Jangan cepat berpuas diri; solusi yang sudah diterapkan mungkin tidak cukup untuk melawan tantangan digital yang terus berkembang. Tetap waspada, proaktif beradaptasi, dan terus jaga penggunaan teknologi digital Anda," ujar Commercial Director, Physical Access Control Solutions, ASEAN & India Subcontinent HID Prabhuraj Patil, dalam keterangan tertulis, Rabu, 24 April 2024.
 
 
Baca juga: Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital Demi Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045

 
Menurut HID, terdapat pendekatan unik untuk melindungi keamanan identitas, yaitu zero trust, sistem keamanan yang standarnya menerapkan pemahaman untuk tidak percaya kepada siapapun. Baik itu pihak internal maupun eksternal, sehingga selalu meminta verifikasi terlebih dahulu. Pendekatan zero trust dikenali sebagai salah satu tren yang ditemukan HID dalam hasil surveinya.
 
HID telah mensurvei ribuan penggunanya dan mitra industri (installer, integrator, juga produsen peralatan terkait) selama lima tahun berturut-turut dari berbagai negara. Survei HID mengumpulkan pendapat mereka untuk selanjutnya menentukan tren yang akan terjadi di tahun mendatang. Survei terakhir dan terbaru telah diadakan pada kuartal IV-2023.
 
Bertajuk Laporan Industri Keamanan dan Identitas 2024, survei ini mengumpulkan tanggapan lebih dari 2.600 responden yang menghasilkan enam tren dalam membentuk industri ini beserta faktor pendukung, tantangan, dan game changer utamanya, yaitu:
 

1. Otentikasi multifaktor semakin luas


Hal ini seiring dengan penerapan zero trust yang terus berkembang walau perlahan. Lebih dari 83 persen responden end-user mengatakan, saat ini, organisasi mereka telah menggunakan otentikasi multifaktor (MFA), terutama disebabkan karena rentannya sistem penggunaan kata sandi (password).
 
Dengan meluasnya penggunaan MFA, maka masa penggunaan password diperkirakan akan makin berkurang. Pengembangan standar baru seperti FIDO (Fast Identity Online) yang menggunakan "teknik kriptografi public-key untuk menyediakan autentikasi anti serangan phishing", akan membuka jalan menuju opsi autentikasi baru dan lebih aman.
 

2. Keberlanjutan menjadi pendorong utama dalam pengambilan keputusan bisnis


Para responden survei HID ini menyatakan keberlanjutan terus menempati peringkat teratas prioritas bisnis. Para mitra dan pengguna rata-rata menilai penting di angka "4", dari skala 1-5. Selain itu, 74 persen pengguna mengaku pentingnya keberlanjutan telah meningkat selama setahun terakhir. Lalu, 80 persen mitra melaporkan tren ini juga menjadi semakin penting di antara pelanggan mereka.
 

3. Momentum biometrik semakin mengesankan


Pada survei tahun ini, 39 persen mitra industri mengatakan pelanggan mereka menggunakan fingerprint (sidik jari) atau palm print (telapak tangan), dan 30 persen responden mengaku memanfaatkan facial recognition (pengenalan wajah). Momentum ini terus meningkat ketika delapan persen responden berencana untuk menguji atau menerapkan salah satu bentuk biometrik pada 2024. Lalu, 12 persen responden juga berencana melakukannya dalam 3-5 tahun ke depan.
 

4. Manajemen identitas mengarah pada penggunaan cloud


Hampir separuh pengguna sedang beralih ke manajemen identitas berbasis cloud, dengan 24 persen responden mengaku telah menerapkannya dan 24 persen lainnya sedang berproses menuju sistem tersebut.
 
 
Baca juga: Sumbang Banyak Penerimaan, Ekonomi Digital Bakal Jadi Sumber Utama Pembangunan RI
 

5. Munculnya kecerdasan buatan untuk pekerjaan analitik


Perbincangan tentang kecerdasan buatan mendominasi lanskap bisnis khususnya di bidang keamanan digital, yang melihat bahwa kecerdasan buata memiliki kemampuan analisis yang mudah dipraktikkan. Daripada mengandalkan kecerdasan buatan untuk menginformasikan sistem keamanan secara keseluruhan, kemampuan analitik kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan demi beroleh hasil yang cepat.
 
Dalam skenario ini, 35 persen end-user mengaku akan menguji atau menerapkan beberapa kemampuan kecerdasan buatan dalam 3-5 tahun ke depan. Sedangkan, 15 persen responden juga mengaku telah menggunakan biometrik yang mendukung kecerdasan buatan.
 

6. Identitas digital (mobile ID)


Tren ini diprediksi akan semakin berkembang dan diperkirakan semakin banyak digunakan oleh beragam bisnis pada lima tahun ke depan.
 
"Di pasar Indonesia, kami telah memperhatikan beberapa tren yang cukup menonjol, termasuk identitas digital yang secara bertahap makin diterima masyarakat. Hal ini didukung koneksi selular dan penetrasi internet yang lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduknya," kata Prabhuraj Patil.
 
Selain itu, gaya hidup masyarakat pun banyak memanfaatkan media digital dan juga dalam transaksi sehari-hari sehingga mendorong penggunaan identitas digital. Potensi penggunaan identitas digital sebagai bagian dari solusi kontrol akses fisik bisa dikatakan relatif signifikan di Indonesia, namun memerlukan waktu bagi para manajer industri keamanan untuk memahami sistem ini lebih aman dan nyaman dibandingkan sistem mereka saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan