Analisis pasar kripto dari Pintu Academy mengulas pergerakan pasar kripto sepekan terakhir dipengaruhi kemungkinan The Fed yang mempertahankan kenaikan suku bunga, hingga Bitcoin (BTC) telah menyentuh Exponential Moving Average (EMA) 21 sebagai resistance-nya.
"Kondisi ekonomi secara makro masih memiliki tantangan. Namun aset kripto sebagai investasi masih terus mencuri perhatian masyarakat di tengah tekanan yang luar biasa ini," kata Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 27 Desember 2022.
Dikutip dari Pintu Academy, berita terkait resesi terus membayangi. Data dari jobless claims (klaim tunjangan pengangguran) serta data Produk Domestik Bruto (PDB) di AS menandakan bahwa The Fed mungkin tetap harus mempertahankan kenaikan suku bunga.
Pada minggu ini angka pegangguran di AS masih rendah dan diperkirakan masih akan berada di kisaran angka yang sama sejak Mei 2022. Hal tersebut menandakan bahwa pasar tenaga kerja masih belum cooling down sehingga angka pengangguran masih terbilang besar.
Dari sisi tingkat pertumbuhan PDB pada kuartal III naik menjadi 3,2 persen dari kuartal II sebesar 2,9 persen. Namun hal ini menimbulkan pertanyaan apakah The Fed tidak melakukan yang terbaik untuk mengontrol pertumbuhan dan inflasi yang lebih kuat dari yang diharapkan.
Selain itu di pasar saham terdapat aksi jual saham yang mengakibatkan harganya turun (sell-off) karena kekhawatiran akan resesi. Hal ini meningkatkan kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed yang lebih tinggi dan lebih lama yang akan berpengaruh pada pasar kripto.
Sementara pergerakan exchange crypto global yang mengakibatkan Fear, Uncertainty, dan Doubt (FUD) masih terus berlanjut. Dilihat dari grafik harian, aset kripto BTC sudah empat hari berada di bawah garis dengan saat ini resistensi BTC berada di USD17 ribu.
Baca juga: Masuk Tahun Winter, Industri Kripto Perlu Jaga Kepercayaan Nasabah |
Dalam jangka Panjang, BTC terlihat masih berada pada formasi pola falling wedge, dan terlihat juga pola bearish divergence yang tersembunyi. Harga BTC tampaknya akan retest di level USD18 ribu dan level USD19 ribu dan membentuk bearish leg lainnya menuju level USD15 ribu.
Namun secara bertahap, Timo meyakini kondisi ekonomi akan mengalami kebangkitan yang mungkin akan memakan waktu yang tidak dapat diperkirakan. Sejalan dengan itu, investor diminta agar menyiapkan strategi dengan matang saat pasar kembali normal.
"Sambil menunggu hal tersebut, persiapan yang matang yaitu mengisi knowledge tentang fundamental aset kripto dan pengelolaan keuangan yang baik dapat mengantarkan kita menjadi investor yang lebih kuat dan matang," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News