baca juga: Danareksa Gaet Investasi Asing ke Indonesia, Nilainya Capai Rp1 Triliun! |
Menilik pola tahunan saat periode Nataru, masyarakat melakukan transaksi keuangan untuk memenuhi kebutuhan persiapan Natal dan Tahun Baru, berlibur, maupun transaksi pada promosi akhir tahun yang diadakan oleh merchant.
Kenaikan transaksi sudah tampak dari Oktober 2023. BI mencatat peningkatan nilai transaksi Uang Elektronik (UE) sebesar 17,67 persen (YoY), mencapai total Rp41,71 triliun. Sementara itu, nilai transaksi digital banking juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 15,57 persen (YoY) dengan total Rp5.118,89 triliun.
Terdapat peningkatan yang signifikan dalam nominal transaksi QRIS sebesar 186,08 persen (YoY), mencapai total Rp24,97 triliun, dengan jumlah pengguna mencapai 43,44 juta dan jumlah merchant mencapai 29,63 juta di mana sebagian besar di antaranya merupakan UMKM
Direktur Operations Jalin Argabudhy Sasrawiguna memperkirakan lonjakan transaksi terjadi saat 21 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. Jalin telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mempersiapkan dukungan operasional terhadap penyelenggaraan infrastruktur sistem pembayaran, termasuk pengelolaan transaksi keuangan melalui jaringan LINK, seperti di kanal ATM & CRM, Debit, serta kanal digital mobile banking, QRIS Domestik, dan Antarnegara.
"Jalin mengimplementasikan aspek operational excellence dengan strategi pemenuhan layanan yang mencakup optimalisasi monitoring center, peningkatan kapasitas infrastruktur, analisis historis, serta strategi mitigasi dan pemulihan ketika menghadapi bencana alam" ujar Argabudhy dikutip dari keteranganya, Sabtu, 16 Desember 2023. .
Kesiapan Jalin dalam mendukung operasional bank dan fintech ketika periode Nataru tercermin lewat mitigasi risiko dan analisa data berbasis historis. Melalui implementasi pemantauan secara real-time, Jalin dapat mendeteksi secara cepat anomali transaksi yang timbul agar tindakan pemulihan dapat segera dilakukan. Selain itu, dengan model analisa data berbasis pemantauan historis, Jalin juga dapat memprediksi serta merencanakan kapasitas yang dibutuhkan untuk mengelola lonjakan transaksi selama periode Nataru.
"Posko 24/7 yang kami dedikasikan selama Nataru hadir dengan tujuan melayani kebutuhan seluruh member perbankan dan fintech, dengan harapan setiap isu operasional dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat. Kami juga memperkuat keterlibatan kami dengan menyediakan dedicated liason untuk mendukung penuh setiap member dengan tujuan memastikan terwujudnya transaksi yang aman dan nyaman bagi masyarakat selama menikmati liburan Nataru tahun ini" ungkap Argabudhy.
tantangan digitalisasi
Eddy juga menyatakan pandangannya semua sektor industri harus bersiap menghadapi laju eksponensial teknologi-teknologi baru dan mengakui tren-tren yang mempengaruhi operasional bank serta pemenuhan kebutuhan pelanggan.Dia menegaskan perkembangan kecerdasan buatan, digitalisasi mata uang, dan identitas digital yang terus bertumbuh secara eksponensial memberikan pengaruh signifikan dalam operasional bisnis perbankan.
"Untuk itu, digitalisasi proses bisnis dengan mengadopsi Analytics, Automation, dan AI (3A) capabilities menjadi kebutuhan dalam menjawab tantangan industri perbankan & financial service ke depannya." tutup Eddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News