Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio. (FOTO: MTVN/Dian Ihsan Siregar)
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio. (FOTO: MTVN/Dian Ihsan Siregar)

Bos BEI: Kegiatan Politik Dalam Negeri tak Berpengaruh ke Pasar Saham

Dian Ihsan Siregar • 03 November 2016 13:01
medcom.id, Jakarta: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan aksi demonstrasi yang akan dilakukan 4 November 2016 besok tidak akan memengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Secara historis, dinamika politik dalam negeri sama sekali tidak berpengaruh ke harga saham.
 
"Kegiatan-kegiatan besar di dalam negeri yang bernuansa politik, secara historis tidak pernah mempengaruhi saham. Yang berpengaruh justru kalau ada dinamika ekonomi dunia," ungkap Direktur Utama BEI Tito Sulistio, saat ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (3/11/2016).
 
Bahkan, kata Tito, aksi demo besar-besaran yang terjadi di 1998, tidak berpengaruh besar terhadap gerak indeks. Saat itu, ungkap dia, bursa saham justru mengalami kenaikan. "Sejarah di 1998, demo politik yang besar tidak ada pengaruh, bursa saham justru alami kenaikan," tutur Tito.

Baca: Warga Ragu Demo 4 November Murni Bela Agama
 
Aksi demonstrasi politik esok hari yang berbalut isu agama ini diyakininya tidak akakn mengganggu aktivitas ekonomi nasional. "Kita semua memercayai bahwa Pancasila masih tetap jadi pedoman bagi bangsa ini," jelas Tito.
 
‎Tito menjamin bursa saham tetap buka dan berjalan seperti biasanya. "Hari ini trading berlangsung seperti biasa, meskipun dibuka merah sedikit," pungkas Tito.
 


 
Sebelumnya, D‎irektur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini‎ memprediksi, demo besar yang dilakukan oleh banyak kalangan pada Jumat, 4 November 2016, -terkait penistaan agama oleh Basuki Tjahja Purnama alias Ahok- tidak akan mempengaruhi keadaan pasar modal Indonesia. Pasalnya, demo sudah wajar terjadi, dan tidak akan berpengaruh besar bagi keadaan bursa.
 
"Saya kira tidak banyak berpengaruh ke bursa. Demo hal biasa yang sudah terjadi. Jadi saya kira tidak berpengaruh," ucap ‎Hamdi belum lama ini.
 
Demo, kata Hamdi, merupakan hal yang lumrah. Karena, Indonesia merupakan negara demokrasi. Sehingga, masyarakat sangat sah meluapkan emosinya ketika ada hal yang dianggap tidak biasa‎ terjadi di publik.
 
"Demo hal biasa, dalam negara demokrasi. Jadi kita anggap biasa, tapi kita tetap antisipasi," jelas Hamdi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan