Selain pendapatan, Direktur Keuangan Sillo Maritime Theresia Herjati juga memperkirakan laba perseroan akan naik 50 persen menjadi USD6,8 juta, bila dibandingkan posisi tahun sebelumnya.
"Kinerja pendapatan selain disumbang dari kontrak berjalan, akan juga disumbang dari kontrak-kontrak baru yang akan diraih," ucap Theresia, dalam acara Due Dilligent Meeting & Public Expose IPO perusahaan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
baca : IPO, Sillo Targetkan Dana hingga Rp84 Miliar
Kinerja bisnis yang membaik, tambah Theresia, sejalan dengan kesempatan yang diberikan pemerintah terkait azas cabotage dalam beberapa tahun terakhir. Perjalanan bisnis yang dilakukan perseroan selalu mengutamakan kontrak-kontrak jangka panjang yang biasanya diperuntukkan bagi kegiatan perusahaan migas.
"Walaupun 1-2 tahun belakangan ini harga migas menurun secara drastis, hal ini tidak berpengaruh signifikan pada kegiatan usaha Sillo Maritime, karena kegiatan produksi migas harus tetap berjalan secara normal. Pada saat ini, seluruh kapal milik perseroan sudah mempunyai kontrak untuk beberapa tahun ke depan," jelas Theresia.
Sekadar informasi, perseroan berencana melepas 600 juta lembar saham atau sekitar 23,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh lewat mekanisme penawaran saham perdana. Harga yang ditawarkan perseroan pada di kisaran Rp117 hingga Rp140 per saham dengan dana yang ditargetkan sebesar Rp70 miliar-Rp84 miliar.
Dana hasil IPO sebesar 90 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan melalui penyertaan 50,84 persen saham pada PT Suasa Benua Sukses. Sisanya 10 persen akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News