"Dana yang ditargetkan dari hasil IPO sebesar Rp70 miliar-Rp84 miliar," ungkap Direktur Utama Sillo Maritime, Edi Yosfi saat Due Dilligent Meeting & Public Expose IPO, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Dana hasil IPO, urai Edi, sebesar 90 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan melalui penyertaan 50,84 persen saham pada PT Suasa Benua Sukses. Sementara sisanya sebesar 10 persen akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
Perseroan sudah menunjuk PT Lautandhana Securindo dan PT UOB Kay Hian Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Dia meyakini IPO Sillo Maritime bisa meraih respons yang baik oleh calon investor, karena ditunjang fundamental keuangan perseroan yang sehat, manajemen yang pruden dan operasional yang mapan.
Dia mengaku perseroan belum akan melakukan road show ke luar negeri dalam rangka menawarkan saham perdananya, yang akan dilakukan di Indonesia.
"Kami tidak pilah-pilih siapa investor yang akan membeli saham Sillo Maritime. Kami membuka peluang kepada siapa pun, baik itu investor ritel maupun institusi," jelas Edi.
Direktur Utama PT Lautandhana Securindo, Wientoro Prasetyo pun optimistis IPO Sillo Maritime bisa mendapat respons baik dari calon investor.
"Hal itu ditunjang dari fundamental keuangan perseroan yang sehat, manajemen yang pruden dan operasional yang mapan di mana perseroan memiliki kontrak - kontrak jangka panjang dengan para klien migas internasional," tutur Wientoro.
Adapun periode masa penawaran IPO akan dilaksanakan pada 25-30 Mei 2016, tanggal efektif diperkirakan akan diraih pada 6 Juni 2016, perkiraan masa penawaran pada 8-10 Juni 2016, dan tanggal penjatahan pada 14 Juni 2016.
Kemudian perkiraan tanggal distribusi saham pada 15 Juni dan tanggal pengembalian uang perseroan pada 15 Juni 2016. Saham Sillo Maritime diperkirakan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Juni 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News