Direktur Keuangan Waskita Karya, Tunggul Rajagugkguk mengatakan dana yang baru ditarik dari target sebesar Rp10 triliun adalah sebesar Rp3 triliun. Obligasi tersebut terdiri dari dua seri, yakni seri A dengan tenor tiga tahun dan seri B bertenor lima tahun.
Obligasi ini pun telah memperoleh peringkat A- dari lembaga pemeringkat PT Fitch Ratings Indonesia. "Tahun depan ada. Kita expect sekitar Rp7 triliun dua tahap Maret sama September. Pub yang kemarin kan Rp10 triliun itu baru ditarik tiga kan. Dihabiskan tahun depan," katanya di Ballroom Ritz Carlton, Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa 7 November 2017.
Baca: Divestasi 10 Ruas Tol, Waskita Karya Undang Investor Empat Mata
Tunggul mengatakan dana yang didapatkan melalui obligasi tersebut rencananya akan digunakan untuk menunjang modal dalam membangun proyek-proyek tol yang dikerjakan oleh Waskita. Adapun perseroan mengalokasikan belanja modal (capex) pada 2018 sebesar Rp20 triliun.
"Support capex bangun tol. modal konstruksi kan seperti ini," imbuh dia.
Pada 2016 Waskita telah mencatat peroiehan niiai kontrak baru Rp69,97 triliun atau naik 118 persen dari tahun 2015 yang sebesar Rp32,08 triliun. Kontrak dalam pengerjaan sebesar Rp104,02 triiiun atau naik 100 persen lebih dan 2015 sebesar Rp51,83 triliun.
Sementara untuk pendapatan usaha Rp23,78 triliun atau tumbuh 68,07 persen dari 2015 yang sebesar Rp14,15 triliun, dan laba bersih Rp1,81 triliun atau naik 76,6 persen dari 2015 yang sebesar Rp1,04 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News