Illustrasi. ANT/Teresia May.
Illustrasi. ANT/Teresia May.

Divestasi 10 Ruas Tol, Waskita Karya Undang Investor Empat Mata

Dian Ihsan Siregar • 18 September 2017 14:26
medcom.id, Jakarta: PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) belum berhasil melakukan divestasi atas 10 ruas tol yang dimiliki anak usahanya PT Waskita Toll Road kepada sejumlah perusahaan maupun investor, karena belum menemukan harga yang cocok. 
 
Meski demikian, divestasi itu akan terus dilakukan dengan mekanisme one on one alias empat mata dengan mengundang satu per satu perusahaan untuk menyampaikan minatnya kepada Waskita Karya.
 
"Divestasi tetap berlanjut, yang tadinya tender, sekarang one on one. Sepanjang harganya cocok. Sudah ada dua minggu lalu gagal, karena penawar di bawah target yang kita inginkan atas divestasi tol tersebut," ungkap Direktur Utama Waskita Karya M.Choliq, ditemui usai penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC) di Hotel Dafam Teraskita, Cawang, Jakarta Timur, Senin 18 September 2017.

Divestasi yang terus berlanjut, bilang Choliq, masih sama dengan yang sebelumnya yakni 10 ruas tol. Dari 10 ruas tol yang ditawarkan, setidaknya perseroan menargetkan dana sebanyak Rp10 triliun. 
 
Bukan hanya melakukan divestasi jalan tol, sambungnya, perseroan juga akan melakukan penerbitan saham baru (right issue). Penerbitan saham baru masih berjalan. Tujuannya masih tetap sama, agar bisa meraih dana segar untuk menjalankan operasional perusahaan ke depannya.
 
Jika mekanisme one on one juga tidak bisa dilakukan demi mendapatkan dana, Choliq menegaskan, maka perseroan akan melepas saham Waskita Toll Road lewat mekanisme IPO di pasar modal Indonesia. 
 
"Strategi terakhir. Kalau strategic partner tidak bisa, maka akan proses IPO (Waskita Toll Road) yang akan kami lakukan. Tapi, one on one saya lebih yakin. Trans Java tujuh ruas itu bundling. Becakayu, Medan-Kualanmu tidak terlalu. Karena pasarnya bagus. Tol terbaik ini yang punya di Waskita Karya, 25 tahun lalu visible," papar Choliq.
 
Dari proses one on one, dia meyakini, sudah ada beberapa perusahaan yang tertarik. Perusahaan tersebut masih lama, yakni Jasa Marga dan Astratel. 
 
"Tender lama masih ada. Jasa Marga termasuk masuk lagi penawaran divestasi. Walaupun biding Astratel. Selambat-lambatnya gagal one on one. Maka akan IPO anak usaha," tutup Choliq.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan