Peresmian pencatatan dilakukan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), dan berbarengan dengan tanggal berdirinya BRI Syariah yang jatuh pada hari ini, Kamis, 17 November.
Direktur Utama BRI Syariah M. Hadi Santoso mengatakan, penerbitan sukuk tersebut ditujukan untuk mendukung pertumbuhan bisnis mendatang dan juga untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka menunjang ekspansi bisnis.
Baca: BRI Syariah Bakal Terbitkan Sukuk Mudharabah Rp1 Triliun
"Ini juga berguna mengembangkan kegiatan pembiayaan syariah. Serta menjaga likuiditas jangka panjang dengan diperhitungkan sebagai modal melengkap dan peningkatan komposisi struktur perhimpunan dana jangka panjang," kata Hadi, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Sukuk Mudharabah yang diterbitkan, tutur Hadi, merupakan imbal hasilnya bersifat floating, dengan frekuensi pembayaran dalam kurun waktu kuartal. Sukuk Mudharabah Subordinasi I yang jatuh tempo pada 16 November 2023 ini juga telah mendapatkan penilaian rating id A+ (single A plus) dari Fitch Rating.
Baca: BRI Syariah Targetkan IPO di 2018
"Penerbitan sukuk mudharabah ini juga tidak lepas dari dukungan penuh BRI sebagai induk," tutup Hadi.
Sepanjang sembilan bulan pertama di 2016, BRI Syariah mendapatkan laba Rp129,16 miliar, atau tumbuh 9,96 persen bila dibandingkan periode yang sama di 2015 sebesar Rp117,46 miliar. Posisi aset BRI Syariah naik 12,07 persen menjadi Rp24,53 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
