Menurut Direktur Utama PTPP Tumiyana, investasi yang signifikan ini diharapkan tidak hanya sekadar menciptakan kontrak-kontrak baru, tapi juga akan meningkatkan permintaan dan kapasitas produksi di perseroan maupun seluruh entitas anak usaha.
Pada tahun ini, perseroan membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp40 triliun, atau tumbuh sekitar 22,7 persen dari realisasi pencapaian 2016 sebesar Rp32,6 triliun.
"Bisnis konstruksi tetap menjadi kontributor utama bagi kontrak-kontrak baru kami," ungkap Tumiyana dalam keterangan tertulis yang diterima media, Kamis, 16 Februari 2016.
Untuk investasi entitas anak usaha, seperti PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT PP Precast (PP Urban) diharapkan juga dapat memberikan kontribusi bagi Perseroan. Saat ini, Perseroan telah menyiapkan PP Urban untuk masuk ke High-Rise Building Precast dengan menjalin kerja sama dengan beberapa pihak eksternal, di antaranya dengan perusahaan konstruksi terkemuka Hanwha Engineering & Construction (Hanwha) asal Korea Selatan.
Baca: PTPP Rangkul Hanwha Bangun 170 Ribu Perumahan Terjangkau
Dengan sistem precast concrete, PP Urban menargetkan pembangunan lebih dari 150.000 unit perumahan untuk low cost residential dalam waktu lima tahun sebagai bagian dari program satu juta rumah yang sedang direalisasikan oleh pemerintah.
Pembangunan infrastruktur, terutama transportasi baik darat, laut maupun udara untuk menciptakan konektivitas nasional dan mengurangi ketimpangan ekonomi antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa turut menjadi fokus investasi perseroan di 2017.
"Saat ini kami sedang membangun beberapa ruas jalan tol yang tersebar di beberapa daerah, yaitu Sumatera (Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi), Jawa (Jalan Tol Pandaan-Malang, Depok-Antasari, Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan Serang-Patimban), Kalimantan (Jalan Tol Balikpapan-Samarinda) dan Sulawesi (Jalan Tol Manado-Bitung). Di samping itu, Perseroan juga sedang menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara," jelas Tumiyana.
Baca: Hingga 2021, PTPP Gelontorkan Dana Rp32 Triliun
Manajemen PTPP juga sudah menyiapkan PT PP Peralatan (PP Alat) dan PT PP Infrastruktur (PP Infra) untuk dapat lebih aktif dalam pembangunan serta investasi di bidang Infrastruktur di 2017. PP Alat akan menjadi perusahaan spesialis pondasi, earth moving, dan erector power plant yang berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang bernilai tambah tinggi di Indonesia.
PP Infra akan membidik peluang untuk masuk ke beberapa proyek infrastruktur yang sangat prospektif di Indonesia di mana salah satunya adalah Metro Kapsul di Bandung, beberapa fasilitas airport dan pengelolaan sarana air bersih.
Sedangkan, anak usaha yang terakhir PT PP Energi (PP Energi) telah disiapkan untuk berbagai peluang investasi yang prospektif di Pembangkit Tenaga Listrik serta Infrastruktur Minyak Bumi dan Gas. Beberapa proyek Pembangkit Tenaga Listrik yang tengah digarap oleh PP Energi di tahun 2017 adalah PLTU Meulaboh 2x200 MW di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) serta dua proyek renewable energy, yaitu: PLTA Mini Hydro 10MW Lau Gunung di Sumatra Utara dan PLT Sampah (PLTSa) Surakarta 10MW di Jawa Tengah yang berpotensi untuk mengatasi masalah sampah di kota-kota besar di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id