Menurut Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana, perusahaan akan terus meningkatkan bisnis di tahun ini. Hal itu penting agar perusahaan bisa meraih target penjualan Rp7,7 triliun. Peningkatan bisnis akan dilakukan dengan mengalokasikan dan belanja modal atau capital expendicture (capex) sebesar Rp1,9 triliun.
"Capex untuk operasional dan modal kerja. Project baru lagi ada, tapi baru mulai. Kalimantan banyak precast untuk support baru proyek Waskita Karya. Kita harapkan dengan efisiensi dan tingkat bisnis yang lebih baik bisa meraih penjualan Rp7,7 triliun," kata Jarot, ditemui usai RUPSLB Waskita Beton Precast, di Kantor Pusat Waskita Karya, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Baca: Gencar Bangun Tol, Waskita Anggarkan Capex Rp30,7 Triliun di 2017
Dengan tingkat penjualan di level tersebut, lanjut Djarot, manajemen optimistis bisa meraih laba di posisi Rp1,1 triliun. Target itu mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan hasil di 2016 yang mencapai sebesar Rp620 miliar.
"Bukan hanya laba yang naik, penjualan kita juga naik dari target pencapaian Rp4,7 triliun di tahun lalu (2016) menjadi Rp7,7 triliun di tahun ini," ungkap Jarot.
Baca: September, Waskita Beton Raup Kontrak Baru Rp7 Triliun
Adapun kontrak baru, Jarot mengaku, perusahaan optimistis bisa meraih sebanyak Rp12,3 triliun, dengan tingkat target kontrak per Januari 2017 sebesar Rp1,4 triliun per Januari 2017. Berbagai macam langkah siap dilakukan agar sejumlah target bisnis dapat segera terealiasi.
Baca: Pemegang Saham Setujui Waskita Beton Precast Tambah Satu Direksi
"Kita yakin bisa meraih kontrak baru tersebut. Kemudian realisasi Januari kita targetkan Rp1,4 triliun. Ada sampai kuartal I-2017 diharapkan Rp3 triliun. Jadi seperempatnya dari Rp12,3 triliun kita akan dipenuhi di kuartal awal," pungkas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News