"Untuk (target) penjualan sebesar Rp14,5 triliun di tahun depan, dengan laba bersih Rp550 miliar," ungkap Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto, ditemui dalam acara Public Expose Adhi Karya, di Hotel GranDhika Iskandarsyah, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Adapun untuk merealisasikan langkah tersebut, sebut Budi, perusahaan akan mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp2 triliun. Dana capex akan banyak dialokasikan untuk investasi di air bersih dan jalan tol.
Baca: Adhi Karya Tambah Biaya Perlebar Jarak Rel LRT
"Kami akan investasi di air bersih untuk Jakarta. Kami juga ikut tol kecil-kecilan. Kami investasi jalan tol di Cisumdawu," ungkap Budi.
Budi mengaku dana capex akan didapatkan dari internal perseroan dan pinjaman dari perbankan. "Capex dananya dapat dari dana sendiri dan pinjaman," jelas Budi.
Selain itu, lanjut Budi, perseroan juga telah mengalokasikan dana untuk membeli tanah stasiun LRT sebesar Rp1,3 triliun. Dana untuk tanah stasiun LRT akan diperoleh dari hasil right issue perseroan.
"Kita sudah menguasai Cibubur-Pramuka, Ciracas sebanyak 6,2 hektare (ha). Kita juga sudah berbicara untuk mengakuisisi 6 ha lagi. Kampung Rambutan kita sudah bicara dengan Pemprov DKI Jakarta. Stasiun Taman Mini, kami sedang bicara antara Adhi, Jasa Marga, DKI untuk memanfaatkan jalur hijau yang ditempati JSMR. stasiun Cawang sedang berbicara dengan pemilik lahan, stasiun Pancoran sudah MoU dengan RNI," pungkas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News