Direktur ADHI Budi Harto mengungkapkan, pertimbangan utama pelebaran jarak rel kereta tersebut untuk menyesuaikan perkembangan populasi kereta di dunia. Pelebaran jarak rel tersebut semula 1.067 milimeter menjadi 1.435 milimeter.
"Pertimbangannya karena pemerintah menginginkan populasi kereta di dunia yang umumnya mempunyai jarak selebar itu," ujar Budi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (19/8/2016).
Pelebaran itu otomatis akan ada tambahan biaya dalam pembangunan LRT. Namun Budi memastikan penambahan biaya tersebut tidak terlalu signifikan.
"Kira-kira ada penambahan tapi tidak terlalu signifikan. Jadi kami sama sekali tidak mengalami kerugian," pungkas Budi.
Seperti diketahui, proyek LRT ini mencakup dua tahap. Tahap pertama meliputi jalur Cawang-Cibubur sepanjang 14,3 km, Cawang-Dukuh Atas 10,5 km, dan Cawang-Bekasi Timur 18,3 km.
Sedangkan tahap kedua meliputi lintasan Dukuh Atas-Palmerah-Senayan 7,8 km. Kemudian Cibubur-Bogor 25 km, dan Palmerah-Grogol 5,7 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
