Perusahaan laboraturium klinik ini akan melepas saham sebanyak-banyaknya 187,5 juta saham baru atau setara 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Nilai nominal saham yang ditawarkan Rp100 per saham, dengan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp6.500 per saham.
Sebelumnya, perseroan pada saat penawaran menawarga harga saham di sekitar Rp6.250-Rp8.000 per saham.
Baca: Tambah Outlet di 3 Provinsi, Prodia Anggarkan Rp400 Miliar
Perjalanan IPO perusahaan akan terealisasikan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu, 7 Desember 2016, bertepatan dengan pembukaan perdagangan saham di bursa. Perseroan akan meraih kode ticker (PRDA), dengan meraup dana segar dari IPO sebesar Rp1,218 triliun.
Berdasarkan catatan Metrotvnews.com, dana dari hasil IPO, sebesar 67 persen akan digunakan untuk mengembangkan jejaring outlet Prodia baik di pasar exsisting maupun pasar baru. Sebesar 19 persen akan digunakan untuk memperkuat kemampuan dan kualitas layanan prodia. Sedangkan sisanya sebesar 14 persen akan dimanfaatkan untuk memperkuat modal kerja perseroan.
Dalam aksi korporasi IPO Prodia, perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Securities, PT Credit Suisse Securities Indonesia dan Citigroup Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
Saham Prodia bukan hanya ditawarkan di Indonesia, tapi juga ditawarkan di dua negara luar, yaitu Singapura dan Hong Kong. Prodia merupakan satu-satunya laboratorium klinik di Indonesia dengan akreditasi Collage of American Pathologists (CAP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News