Dilansir dari Antara, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari memicu harga keekonomian pertamax melambung.
"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat, 25 April 2022.
Agung menyampaikan bahwa pemerintah saat ini masih mencermati harga minyak tersebut, karena apabila berkepanjangan akan menimbulkan beban beban bagi APBN, Pertamina, dan sektor lainnya.
Baca: Dirut Pertamina Minta Restu DPR Naikkan Harga Pertamax
Konflik Rusia dan Ukraina picu kenaikan harga minyak
Agung menjelaskan konflik Ukraina dan Rusia masih menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga minyak. Pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa.Hingga akhir Maret 2022, harga minyak dunia masih tinggi di atas US$100 per barel, demikian halnya dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP).
Perkembangan sementara ICP bulan Maret 2022 per tanggal 24 tercatat sebesar US$114,55 per barel.
"Padahal per tanggal 1 Maret sebesar US$110,14 per barel. Bahkan ICP rata-rata bulan Februari sebesar US$95,7 per barel. Jadi masih tinggi trennya," jelas Agung.
Lebih lanjut, ia menyampaikan batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk bulan Maret 2022 sebesar Rp14.526 per liter. Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM RON 92 berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum.
"Dengan mempertimbangkan harga minyak Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter," ungkapnya.
Baca: Kenaikan Harga Pertamax Tunggu Instruksi Pemerintah
Harga pertamax 2 tahun tidak naik
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meminta restu Komisi VI DPR untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax. Hingga saat ini, penetapan harga BBM jenis tersebut belum mengikuti mekanisme pasar."Hari ini pertamax belum mengikuti mekanisme pasar, jadi dukungan untuk pertamax masih perlu," kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin, 28 Maret 2022.
Ia menjelaskan, saat ini Pertamina baru menaikkan BBM jenis pertamax turbo, dexlite, dan pertadex yang secara volume hanya dua persen dari total konsumsi BBM Pertamina. Kenaikan tiga BBM tersebut mengikuti perkembangan harga minyak dunia yang meningkat.
Sementara untuk harga pertamax belum disesuaikan, padahal harga BBM dengan kadar RON 92 seharusnya sesuai dengan mekanisme pasar. Adapun harga pertamax hari ini adalah Rp9.000 per liter. Harga tersebut tidak naik dua tahun.
"Bahkan pertamax digunakan masyarakat untuk mobil-mobil yang bagus, jadi sudah sewajarnya kemudian dinaikkan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News