Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Pelaku Usaha Wajib Go Integration Agar Layanan Bisnis Lebih Cepat dan Terpadu

Angga Bratadharma • 09 Agustus 2023 12:36
Tulungagung: Di era digital persaingan bisnis dan ekonomi berlangsung makin ketat. Dulu di masa pandemi covid-19 menyergap, pelaku bisnis dan perekonomian dari level Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga pengusaha besar dituntut mengubah sarana promosi dan pelayanannya dengan go digital.
 
Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Tulungagung Mochamad Ismanu Roziqi menambahkan tuntutan yang pantang ditawar, bahkan sekadar untuk tujuan agar usahanya selamat. Setelah pandemi berlalu, tambahnya, tuntutan makin bertambah. Tak cukup lagi go digital, tapi juga mesti berpacu untuk go integration.
 
"Tidak hanya agar produk layanan bisnis mudah diakses di ruang digital. Tapi juga mesti membangun sistem informasi yang terintegrasi, seperti Customer Relationship Management (CRM) dan Entreprise Resource Planning (ERP)" kata Mochamad Ismanu Roziqi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 9 Agustus 2023.

Menurutnya jika bisnis terintegrasi maka data dan layanan usaha lebih mudah diakses. Utamanya untuk melayani dan menuntaskan transaksi bisnis dengan lebih cepat dan terpadu. "Ini mesti dikuasai di semua lini bisnis milenia," ujar Ismanu Roziqi, saat tampil sebagai narasumber dalam diskusi literasi digital yang digelar Kemenkominfo.
Baca: Moody's Turunkan Peringkat 10 Bank di AS

Mengupas topik 'Tantangan Transformasi Digital bagi Kemajuan Perekonomian', diskusi kali ini juga menghadirkan narasumber lain yakni Kepala Bidang Publikasi RTIK Tulungagung Mei Santi, Direktur LKP Mitra Ilmu Khotibul Umam, dan Mohammad Noviyanto selaku moderator.
 
Mengapa ke depan go integration tak bisa ditawar? Menurut Khotibul Umam, beragam produk dan layanan bisnis yang tersaji di lokapasar (marketplace) saat ini sudah layaknya jalan tol yang mempercepat aktivitas bisnis di era digital. Kecakapan digital yang makin mumpuni pun diperlukan agar aktivitas di pasar bisa digenjot dan gaspol.
 
"Dengan terintegrasinya produk, juga pelayanan yang makin cepat dan mudah, pasar niscaya akan semakin luas. Tidak hanya lintas daerah, tapi bisa antar-negara. Selain itu, selera dan tuntutan pasar terhadap produk cepat berganti dan berubah. Siapa yang kreatif membuat produk dan memasarkan dengan konten promosi menarik, ia bisa merebut pasar baru," ucapnya.
 
Dari perspektif keamanan digital, Mei Santi mengatakan, pemberian kemudahan dan kecepatan mengakses data dan informasi bisnis secara terintegrasi jangan hendaknya melupakan aspek pengamanan.
 
"Jaga keamanan password di akun bisnis. Lakukan penggantian password secara periodik. Kalau perlu, pakai Two Factor Authentication (2FA), menggunakan wajah kita, angka serta huruf. Jangan pakai tanggal lahir yang mudah ditebak,” tuturnya.
 
Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan