Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.
Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.

Hadapi El Nino, 7 Daerah Ini Bakal Tanam Padi Lebih Awal

Indriyani Astuti • 02 Agustus 2023 20:02
Jakarta: Pemerintah akan melakukan percepatan masa tanam padi guna mengantisipasi fenomena El Nino.
 
El Nino merupakan fenomena yang membuat curah hujan berkurang serta berdampak pada turunnya produksi pangan.
 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan ada sejumlah lahan yang telah disiapkan untuk menanam padi lebih awal.
 
Seluruhnya lahan tersebut akan dikonsentrasikan agar hasil panennya bisa mencukupi stok beras mengantisipasi El Nino.

Ia menyebutkan lahan-lahan yang disiapkan untuk menanam padi itu berada di Sumatra Utara, Sumatrra Selatan, dan tiga daerah Sulawesi Selatan.
 
"Ditambah penyangganya Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Selatan, Banten dan Lampung. Saya yakin kalau ini bisa bergerak sekitar 500 ribu hektare (lahan siap tanam), sorted atau imbas dari El Nino bisa kita kendalikan dengan baik," katanya usai menghadiri rapat terbatas mengenai El Nino yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023.
 
Baca juga: Imbas El Nino, Stok Beras Bakal Berkurang hingga 1,2 Juta Ton

Terkait jumlah lahan tersebut, Syahrul menjelaskan bahwa pemerintah sudah memperhitungkan, yakni jika kekeringan yang terjadi akibat El Nino membuat produktivitas padi menurun.
 
"Karena kita menghadapi El Nino, maka presiden memerintah untuk berapa sih yang terjelek kalau terjadi El Nino. El Nino kekeringan yang membawa air yang sangat terbatas panas yang cukup membuat produktivitas turun. Kita akan mempersiapkan kurang lebih 500 ribu Ha untuk antisipasi El Nino," jelasnya.
 
Akibat El Nino, Syahrul tak menampik akan mengganggu produksi beras nasional. Setidaknya imbas El Nino bisa mencapai 1,2 juta ton.
 
"Kemungkinan kekurangan (stok beras) atau produksi yang terimbas dari El Nino sekitar 300 ribu ton sampai 1,2 juta ton kita bisa siapkan," ucapnya.
 
Oleh karena itu, Presiden Jokowi sangat menekankan stok beras nasional.
 
Berdasarkan neraca pemerintah, Syahrul menyebutkan, cadangan beras aman. Hingga September 2023, ada stok beras berlebih. Jumlah tersebut di atas 2,7 juta ton.
 
"Data yang paling valid dari kami yang sudah diakurasi antara fakta dan datanya, aktualisasinya sampai September. Sampai September kita masih punya over stock di atas 2,7 juta," terangnya.
 
Di samping itu, sambungnya, setiap bulan ada tambahan stok beras yang didapat dari hasil panen para petani. Namun, untuk antisipasi El Nino, pemerintah perlu menyiapkan cadangan beras terutama saat musim tanam. Musim tanam diperkirakan berlangsung pada Oktober, November, hingga Desember 2023.
 
"Ini menjadi hal yang harus kita persiapkan terus karena memang setiap tahunnya bagi pertanian bulan-bulan sorted (menyimpan) karena bulan tanam, bukan panen pada Desember, Oktober, November, Desember. Baru Januari 2024 panen lagi. Itu biasa," ungkapnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan