"Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan karena saat ini sektor ritel offline belum pulih. Maka itu, kami harapkan dukungan perizinan yang mudah," kata Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas), dilansir Media Indonesia, Senin, 12 Desember 2022.
Budihardjo menjelaskan rakernas kali ini membahas sejumlah program kerja utama untuk 2023 beserta sejumlah kesepakatan yang akan ditandatangani.
Budihardjo mengatakan program kerja yang akan dibahas yang pertama ialah memperjuangkan agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperpanjang stimulus restrukturisasi kredit perbankan bagi sektor ritel offline.
Baca juga: Tak Hanya Kantor dan Perumahan, Ritel Juga Perlu Ada di IKN |
"Program kedua adalah memperjuangkan stimulus pada sektor ritel food & beverages (F&B), seperti PB1 menjadi PPN supaya sektor F&B dapat menggunakan PPN masukan," papar Budihardjo.
Ketiga, memperjuangkan kesejahteraan anggota dan karyawan sektor ritel dalam bentuk program hijau, seperti sepeda motor listrik, mobil listrik, dan solar panel. Program keempat, menurut dia, ialah MoU Hippindo dengan Badan Pangan Nasional (BPN) terkait food waste.
Selanjutnya ialah MoU dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Dalam Negeri untuk pembukaan toko ritel lokal di luar negeri. Yang keenam, lanjut dia, ialah mewujudkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru di ASEAN.
"Bersamaan dengan Indonesia menjadi leader ASEAN summit pada 2023, Hippindo akan menyelenggarakan ASEAN retail summit yang diharapkan ritel offline dapat menjadi penstabil harga agar daya beli konsumen dapat terjaga," bebernya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News