Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: Dokumentasi Kementerian ESDM
Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: Dokumentasi Kementerian ESDM

Duh! Bahan Bakar Fosil Indonesia 15 Tahun Lagi Habis

Antara • 18 Oktober 2022 20:43
Jakarta: Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan cadangan energi Indonesia dari fosil bisa habis dalam 15 tahun ke depan jika konsumsinya seperti saat ini.
 
"Kalau seperti ini, cadangan bahan bakar fosil kita bisa habis dalam 15 tahun jika tidak ada upaya penambahan sumur minyak baru ," kata dia saat Dies Natalis UNP ke-68 di Padang, Sumatra Barat, dilansir Antara, Selasa, 18 Oktober 2022.
 
Menurut dia, Indonesia harus melepaskan diri dari ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pada 2060 Indonesia diperkirakan mengimpor 4,2 juta barel minyak per hari.

"Jika dibandingkan dengan harga minyak saat ini tentu nilainya sangat besar," ucapnya.
 
Pada saat ini sumur minyak di Indonesia hanya mampu memproduksi 700 ribu barel per hari dan di tingkat puncak bisa 1,2 juta barel per hari. Kondisi tersebut menandakan sumur minyak yang ada sudah mulai tua dan termakan usia.
 
Baca juga: SKK Migas: Temuan Cadangan Migas Pengganti Sudah Capai 100% 

Saat ini di Indonesia tercatat ada 120 juta sepeda motor dan jika dalam sehari saja mereka menghabiskan tiga perempat liter, maka konsumsi minyak mencapai 700 ribu barel per hari dan itu belum untuk kendaraan roda empat.
 
Solusinya tentu melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
 
Pada saat covid-19 memang harga minyak dunia turun hingga USD20 per barel namun saat terjadi krisis Rusia dan Ukraina harganya melejit hingga USD120 per barel.
 
"Hal ini membawa dampak ekonomi yang besar dan menyebabkan inflasi di beberapa negara bahkan 28 negara saat ini menjadi pasien IMF," ungkapnya.
 
Ia pun menjelaskan mengenai alternatif yang sudah mulai dilakukan. Mulai dari pencarian sumur baru hingga melakukan terobosan konversi dari bahan bakar fosil ke energi lain yang bersih dan terbarukan.
 
"Dulu Indonesia merupakan produsen migas dan sekarang mengimpor minyak dan ini tentu menjadi tantangan kita ke depan," ujarnya.
 
Kendati demikian, ia tetap mengungkapkan cadangan migas di Indonesia masih ada. Namun telah bergeser.
 
Dahulu cadangan minya berada di darat sekarang bergeser ke kawasan laut yang dalam bahkan mencapai kedalaman 4.000 meter di bawah laut. Dahulu banyak sumur di Indonesia bagian barat dan sekarang bergeser ke Indonesia bagian timur.
 
"Kami upayakan melakukan eksplorasi sumber potensi baru dengan melakukan geo survei sedemikian luas dan menemukan lima potensi sumur minyak baru dan saat ini sudah masuk tahap lelang," jelasnya.
 
Selain itu pihaknya sudah bekerja sama dengan perusahaan di bidang pengeboran yang memang memiliki keunggulan dalam hal teknologi.
 
"Kita akan lakukan pengeboran sumur baru itu dalam waktu dekat," imbuhnya.
 
Ia juga menambahkan, pihaknya juga mendorong investor untuk datang.
 
"Pemerintah saat ini menyiapkan paket penawaran mengundang investasi yang lebih menarik. Dulu kita memang produsen terbesar namun sekarang itu sudah berubah dan kita harus lepaskan diri sebagai negara yang menggunakan bahan bakar fosil," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan