Industri pengolahan ikan - - Foto: Antara/ Ismar Patrizki
Industri pengolahan ikan - - Foto: Antara/ Ismar Patrizki

KKP Genjot Daya Saing Produk UMKM Pengolahan Ikan Jabar

Husen Miftahudin • 12 September 2020 19:34
Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) pengolahan ikan di Jawa Barat (Jabar) memiliki daya saing tinggi di kancah nasional hingga global. Sebab inovasi produk olahan ikan sangat diperlukan guna memberikan pilihan sekaligus memudahkan masyarakat dalam mengkonsumsi ikan.
 
Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Berny A Subki mengungkapkan, sebagai salah satu bentuk UMKM, Unit Pengolah Ikan (UPI) memainkan peran strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Ada sebanyak 62.389 UPI yang tersebar di seluruh Indonesia pada 2019. Dari jumlah tersebut, volume produksi olahan ikan yang dihasilkan mencapai 6,85 juta ton.
 
"Fakta ini menjadi salah satu indikator bahwa sektor perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Terutama dalam meningkatkan perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, dan peningkatan taraf hidup masyarakat," ujar Berny dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 12 September 2020.

Khusus di Jabar, Berny menilai UPI sebagai bisnis potensial untuk dikembangkan seiring dengan upaya pemerintah daerah dalam menggenjot angka konsumsi ikan. Sebagai gambaran, pada 2019 Angka Konsumsi Ikan (AKI) Provinsi Jawa Barat  hanya mencapai 30,53 kg per kapita, angka ini masih jauh dari AKI nasional yang sudah mencapai angka 54,49 kg per kapita di tahun yang sama.
 
"Saat ini yang diperlukan oleh masyarakat adalah produk-produk yang ready to cook dan ready to eat. Pangsa pasar potensial saat ini adalah kaum milenial yang populasinya di Indonesia mencapai 90 juta jiwa, dan yang menarik minat mereka adalah produk yang kekinian dengan kemasan menarik," terang Berny.
 
Salah satu pelaku UKM perikanan Jawa Barat Yudhi Winarso mengamini potensi tersebut. Menurutnya Jawa Barat merupakan daerah yang mempunyai bahan baku yang melimpah, baik ikan air tawar maupun ikan laut.
 
Yudhi mengaku kapasitas produksi usaha olahan ikan dan udang miliknya mencapai dua ton per hari dengan bahan baku 90 persen ikan patin. Melalui jaringan pemasaran di 30 cabang yang tersebar di Bandung, Bogor, Sukabumi, dan Tasikmalaya, Yudhi bisa menghasilkan omzet lebih dari Rp7 miliar per tahun.
 
"Enggak muluk-muluk memasarkan jauh-jauh, cukup fokus di Jawa Barat saja usaha saya sudah berkembang dan bisa mencapai omzet Rp600 juta per bulan," paparnya.
 
 

Seleksi Produk Unggulan
 
Perluasan akses pasar menjadi salah satu kunci pengembangan UPI. Sebagai bentuk respons, KKP telah menyiapkan platform Pasar Laut Indonesia atau program promosi produk-produk unggulan UMKM binaan sebagai bagian dari gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI). Rencananya, 800 produk perikanan pilihan dari berbagai daerah di Indonesia akan ditampilkan pada puncak program BBI di pekan kedua hingga ketiga Oktober 2020.
 
"Proses seleksi masih berlangsung, kami membuka kesempatan kepada UMKM yang belum terdaftar dengan mengakses form pendaftaran di link https://bit.ly/formUMKMBBI," ucap Berny.
 
Saat ini, sebanyak 166 UMKM pengolahan ikan dari berbagai kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat sudah terdaftar pada program BBI di platform Pasar Laut Indonesia. Produk olahan perikanan unggulan yang ditampilkan di antaranya pindang ikan, seblak ikan, batagor, cuanki, dendeng ikan, bandrek ikan, ikan asin, dan macam-macam produk lainnya. "Selain itu, ada juga produk perikanan nonkonsumsi yaitu garam spa dan masker spirulina," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan