Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Daftar 5 Perusahaan Asing Baru yang Investasi Rp2,51 Triliun di IKN

Antara • 25 September 2024 10:04
Jakarta: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan terdapat tambahan lima perusahaan asing yang berinvestasi di IKN dengan total dana USD165 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp2,51 triliun (kurs Rp15.190).
 

1. Sembcorp Utilities (Singapura)


Salah satunya, perusahaan asal Singapura, Sembcorp Utilities PTe Ltd, yang berinvestasi sebesar USD65 juta (Rp987,35 miliar) untuk membangun panel surya bertenaga 50 megawatt (MW).
 
"Kalau Sembcorp kurang lebih USD65 juta. Kalau yang lain-lain combining itu sekitar USD100 juta. (Jadi) USD100 juta ditambah USD65 juta, ya (total) USD165 juta," kata Rosan Roeslani, dilansir Antara, Rabu, 25 September 2024.
 

2. Raffles Education Limited (Singapura)


Tidak hanya di bidang energi, ia menyatakan perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan asal Singapura, Raffles Education Limited, juga berminat menanamkan modalnya di IKN.
 

3. Australia (sektor pendidikan)


Sebuah institusi asal Australia juga tertarik untuk berinvestasi di sektor pendidikan.
 

4. Rusia (properti)

 
Sementara itu, satu perusahaan asal Rusia akan membangun mixed-use building.
 

5. Tiongkok (mal)


Sementara satu perusahaan lainnya asal Tiongkok akan membangun pusat perbelanjaan (mal).
 
 
Baca juga: Realisasi Anggaran IKN Hingga Agustus 2024 Capai Rp18,9 Triliun, Arti dan Dampaknya?


Daftar 5 Perusahaan Asing Baru yang Investasi Rp2,51 Triliun di IKN
Ilustrasi maket IKN Nusantara. Foto: Medcom.id

Perlu kolaborasi BUMN dan swasta


Rosan menuturkan masuknya investasi asing ke IKN tersebut menunjukkan investor swasta maupun BUMN dapat bekerja sama dan tidak perlu saling bersaing.
 
Dengan besarnya potensi pengembangan ekonomi di Indonesia, ia menilai hal tersebut membutuhkan investasi yang tidak sedikit, sehingga memerlukan peran BUMN dan swasta untuk merealisasikannya.
 
"Asal diatur bagaimana, secara policy, regulasi kebijakannya, sehingga complementary. Karena apa? Perkembangan ekonomi kita gede kok. Jadi, don't worry about that (jangan khawatir)," ujar dia.
 
Rosan mengatakan kini sebagian besar investor menginginkan untuk berinvestasi pada pengembangan energi bersih. Namun, proyek pengembangan di Indonesia masih jarang yang menggunakan energi bersih dalam seluruh prosesnya (end-to-end).
 
Pemerintah pun kini tengah berupaya untuk mendorong lebih banyak pembangunan berbasis energi bersih untuk menarik investasi hijau.
 
"Jadi, itu yang kita ingin dorong dan juga bagaimana kita memikirkan investasi yang masuk ke Indonesia ini bisa carbon neutral," tambah dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan