Untuk mencapai target itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Program Prakerja perlu untuk dilanjutkan.
Adanya alumni-alumni Prakerja diharapkan akan mengimbangi pertumbuhan lapangan kerja yang setiap tahun kian meningkat.
“Secara keseluruhan angkatan kerja kita yang bekerja adalah 147 juta orang, dan jumlah yang belum bekerja masih sekitar 5,32 persen. Tentu program yang melakukan pelatihan jutaan orang sekarang dilakukan Kartu Prakerja baik online dan offline, dan skalanya besar,” kata Airlangga dalam Pengarahan Komite Cipta Kerja dan Mitra Program Kartu Prakerja di Jakarta, dilansir Antara, Selasa, 23 Januari 2024.
Baca juga: Program Prakerja 2024 Berfokus pada Sektor Digital |
Eksistensi 3 tahun kartu prakerja
Deputi Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin melaporkan sejak awal peluncurannya pada April 2020 hingga Desember 2023, Program Prakerja telah memberikan akses pelatihan bagi 17,5 juta orang penerima dari 514 kabupaten/kota.Selama tiga tahun lebih tersebut, Prakerja telah memberikan akses pelatihan secara inklusif di antaranya 51 persen perempuan, 48 persen berasal dari 212 kabupaten/kota miskin ekstrem, dua persen dari kabupaten/kota tertinggal, dan tiga persen dari penyandang disabilitas.
"Evaluasi berbagai lembaga menunjukkan Prakerja berdampak positif baik untuk kegiatan, kewirausahaan, ketrampilan digital hingga inklusi keuangan sehingga layak diapresiasi dan dijadikan benchmark negara lain," jelas Rudy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News