Ilustrasi tenaga kerja. Foto: Dok Kemenperin
Ilustrasi tenaga kerja. Foto: Dok Kemenperin

Perusahaan Didorong Bikin Karyawannya Lebih Produktif

Eko Nordiansyah • 11 Mei 2024 13:35
Jakarta: Perusahaan dan bisnis harus membuat proses dan sistem clock in dan clock out yang mudah namun akurat saat digunakan untuk merekam kehadiran karyawan. Walau terlihat sederhana, clock in dan clock out sangat berpengaruh pada absensi dan penggajian, selain produktivitas di tempat kerja.
 
Head of Business Mekari Talenta Stevens Jethefer mengatakan, sistem clock in dan clock out adalah bagian kritis dari manajemen tenaga kerja setiap perusahaan dan bisnis. Sistem yang akurat akan menjaga kedisiplinan kerja dan terintegrasi juga ke sistem absensi serta payroll untuk mempermudah penggajian.
 
“Semakin banyak sumber daya manusia (SDM) dan semakin kompleks pengaturan jam kerja sebuah perusahaan atau bisnis, maka semakin penting pula menerapkan sistem clock in dan clock out yang otomatis, efisien, dan mudah digunakan oleh perusahaan maupun karyawan,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 11 Mei 2024.

Berbagai perusahaan kini sudah beralih ke teknologi untuk mendukung kelancaran clock in dan clock out. Selain kelancaran, ia menyebut, teknologi memungkinkan perusahaan mengumpulkan data mengenai pola hadir karyawan yang kemudian bisa digunakan untuk merancang kebijakan human resource (HR).

Tren kebiasaan karyawan

Ada tren menarik terkait kebiasaan clock in dan clock out karyawan berdasarkan data Mekari Talenta selama kuartal I-2024. Pertama, setiap perusahaan dan bisnis memiliki pola pengaturan jam kerja tersendiri. Ada perusahaan yang menggunakan sistem shift dan ada perusahaan yang menggunakan sistem flextime.
 
“Apapun pengaturan jam kerja, data menunjukkan bahwa secara umum, karyawan melakukan clock in rata-rata 9 menit lebih awal dari jam masuk dan clock out rata-rata 18 menit setelah jam pulang. Bisa dilihat, kebanyakan karyawan cukup disiplin dalam menaati jadwal masuk dan pulang yang ditetapkan perusahaan,” katanya.
 
Baca juga: Inilah Hak-Hak Karyawan yang Kena PHK

 
Kedua, mayoritas karyawan atau 31 persennya melakukan clock in di antara jam 07:00 - 07:59. Di ujung hari kerja, sebanyak 24 persen dari karyawan melakukan clock out di antara jam 17:00 - 17:59. Bagi yang ngantor, mereka memilih untuk datang lebih pagi agar mempunyai waktu untuk menyiapkan diri.
 
Ketiga, perusahaan-perusahaan di industri manufaktur berada di peringkat pertama pengguna sistem clock in dan clock out terbesar, mengingat banyaknya jumlah karyawan mereka. Khusus perusahaan manufaktur, hingga 12 persen dari clock in dan clock out terpusat di Jakarta Barat dan delapan persen terpusat di Tangerang.
 
Kedepannya, Stevens mengatakan, teknologi mutakhir akan semakin banyak diadopsi oleh perusahaan dan bisnis untuk memudahkan clock in dan clock out bagi karyawan. Salah satu teknologi terkini adalah touchless portal di mana karyawan tidak perlu lagi menggunakan sidik jari untuk melakukan absensi diganti menjadi facial recognition.
 
Facial recognition mengurangi kemungkinan penyalahgunaan identitas antar karyawan untuk melakukan absensi. Di waktu yang bersamaan, teknologi tersebut mempercepat clock in dan clock out karena karyawan tidak perlu lagi berhenti untuk menekan sidik jari atau kartu ke mesin absensi,” ungkapnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan