Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin mengatakan masyarakat tak perlu khawatir karena saat ini harga beras mulai normal dan stabil di kisaran harga Rp14.000 per kg.
Ia menuturkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada Maret ini neraca beras nasional sudah mulai positif.
"Harga beras sudah mulai stabil. Sudah ada panen di beberapa tempat, walaupun belum panen raya," ucap Bustanul dilansir Media Indonesia, Senin, 4 Maret 2024.
Baca juga: Duh, Pemerintah Kewalahan Kendalikan Harga Beras |
Pedagang merugi
Dihubungi terpisah, Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) Ngadiran menyebut para pedagang juga merugi dari mahalnya harga komoditas pangan, utamanya beras premium.Pada pedagang harus menelan pil pahit yakni adanya penurunan omzet pada Januari-Februari 2024 hingga 50 persen dibandingkan akhir tahun lalu.
"Omzet turun terus. Modalnya pasti besar, tapi pendapatan semakin turun sehingga membuat kerugian para pedagang," ujar dia.
Ngadiran meramalkan harga beras tidak turun terlalu jauh. Hal ini tergantung dari pasokan beras yang ada. Ia menerangkan para pedagang di pasar tradisional masih kesulitan mendapatkan pasokan beras.
Khususnya, beras yang dijual dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET).
"Kami masih susah mendapatkan stok beras," ucapnya.
Dia pun mendesak pemerintah untuk fokus menjaga ketersedian dan kestabilan harga beras pada saat Ramadan hingga Lebaran. Bukan sibuk mengejar pencitraan politik terkait program-program pangan yang digulirkan.
"Pejabat pemerintah kan sukanya untuk pencitraan. Seharusnya utamakan stabilisasi harga pangan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News