Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal mengatakan, ART merupakan jenis kereta api terbaru tanpa menggunakan rel. ART mirip seperti trem, namun tidak menggunakan rel baja, melainkan berjalan di atas marka jalan khusus.
"Kalau di Australia, disebutnya trackless trem. Sebenarnya sama saja, kita sebutnya trem autonom, di sana (Australia) disebutnya trackless trem. Trem autonom ini trem yang tanpa track (rel baja)," ungkap Risal dalam acara Press Tour Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub di RS PIP Makassar, Kamis, 13 Juni 2024.
Selain itu, dalam pengoperasiannya, ART tidak menggunakan pengemudi (berjalan tanpa awak). ART berjalan secara otonom. "ART nantinya juga tidak ada kabel-kabel overhead," papar dia.
Empat konsep
Lebih lanjut, Risal mengungkapkan setidaknya ada empat konsep yang ditawarkan Tiongkok untuk pengembangan proyek kereta otonom tanpa rel ini.
Keempat konsep tersebut adalah automated rail rapid transit, digital rail rapid transit, autonomous rail digital satellite service rapid transit, dan super rapid transit.
"Itu ada dua konsep. Pertama mereka membaca melalui satelit melalui autonomous-nya. Kedua, membaca marka yang dibangun di bawahnya, atau tidak membuat rel," urai Risal.
Adapun, dalam konsepnya, ART ini memiliki panjang 32 meter. Dalam satu rangkaian ART (trainset) bisa memuat 160 sampai 200 orang sekali angkut.
"Kita menggunakan tenaga baterai. Ini jalannya seperti di jalan raya, tapi lebih baik kalau ada jalan khusus untuk ART," tegas Risal.
Baca juga: Uji Coba Kereta Otonom Tanpa Rel di IKN Dilakukan Agustus |
Diuji coba Agustus
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan uji coba proyek kereta otonom tanpa rel (ART) di IKN Nusantara, bakal dilakukan pada Agustus 2024.
"(Perkembangan proyek kereta otonom tanpa rel di IKN) kita harapkan Agustus itu ada uji coba," kata Budi di sela menghadiri pembukaan The 19th Intelligent Transport System (ITS) Asia Pacific Forum 2024 di Jakarta, dikutip Rabu, 29 Mei 2024.
Budi menyampaikan proyek kereta otonom tanpa rel di IKN ini belum dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menhub menambahkan asal kereta tersebut akan diimpor dari Tiongkok. Kereta otonom ini menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. "(Itu rangkaian keretanya dari Tiongkok?) Iya," ungkap Budi menjelaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News