Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan keragaman konsumsi pangan merupakan salah satu entry point untuk memantapkan ketahanan pangan nasional.
"Keragaman konsumsi pangan merupakan aspek penting dalam proses membangun ketahanan pangan yang kokoh, mandiri, dan berdaulat," kata Arief di Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024.
Dia menyampaikan upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional tidak hanya berhenti pada upaya memastikan ketersediaan dan stabilitas pangan. Namun, juga pada peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat yang diukur dengan indikator skor Pola Pangan Harapan (PPH).
"Karena itu skor PPH sebagai sebuah tolok ukur dalam melihat situasi konsumsi pangan menjadi penting," ucap Arief.
Arief menuturkan sepanjang 2023, pemerintah melalui Bapanas telah melakukan upaya maksimal guna mencapai target skor PPH nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2023.
Arief juga mengatakan pihaknya telah meluncurkan skor PPH dan sekaligus Pemberian Apresiasi Kedeputian Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Tahun 2024 di Bandung, kemarin.
"Dalam peluncuran tersebut, Bapanas menetapkan kembali target capaian skor PPH untuk tahun 2024 sebesar 95,2 dari skor PPH ideal 100," kata Arief.
Baca juga: Ekonomi Biru Perkuat Ketahanan Pangan di Masa Depan |
Skor PPH 2023 lampaui target
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengatakan skor PPH pada tahun 2023 sebesar 94,1 berhasil melampaui dari yang ditargetkan yakni sebesar 94.
Menurut Sarwo capaian tersebut lebih tinggi dari skor PPH 2022 yang tercatat di angka 92,9. Ini, lanjut Sarwo, salah satu bukti konkret dari komitmen Bapanas dalam mendorong pola konsumsi masyarakat Indonesia menuju pola konsumsi yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
"Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk terus mendorong penganekaragaman pangan agar digiatkan dan diterapkan seluruh masyarakat," ujar Sarwo.
Sarwo mengaku pihaknya terus memastikan masyarakat memiliki akses pangan yang cukup, merata, dan terjangkau melalui berbagai upaya seperti intervensi bantuan pangan, hingga sosialisasi pangan B2SA ke anak sekolah, kalangan ibu-ibu hingga komunitas.
"Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah setiap individu mampu memperoleh pangan yang cukup, beragam, bergizi seimbang, dan aman sehingga dapat hidup sehat, aktif, dan produktif," tutup Sarwo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News