Potensi ekonomi biru. Foto: MI.
Potensi ekonomi biru. Foto: MI.

Ekonomi Biru Perkuat Ketahanan Pangan di Masa Depan

Arif Wicaksono • 07 Februari 2024 11:26
Jakarta: Penerapan program ekonomi biru dalam pengelolaan sektor kelautan dan perikanan (KP) Indonesia dinilai sudah tepat untuk kepentingan ekologi, ketahanan pangan, serta pertumbuhan ekonomi negara di masa depan.
 
Kepala Perwakilan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa/FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, menyebut program ekonomi biru dapat menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan yang maju di masa depan.
 
baca juga:  Menteri KKP Gandeng Norwegia Perkuat Implementasi Ekonomi Biru

Meski pelaksanaannya akan menghadapi banyak tantangan lantaran konsep itu masih tergolong baru di masyarakat. Kendati demikian, FAO diakuinya siap mendukung Indonesia diantaranya melalui program yang sudah berjalan yakni Indonesian Seas Large Marine Ecosystem (ISLME) dan IFish.
 
"Ada beberapa kolaborasi yang telah dilakukan dengan Indonesia di bidang perikanan tangkap dan budidaya darat. Beberapa good practice pun telah dilakukan dengan baik," ujar Rajendra saat menjadi panelis dalam Indonesia Marine and Fisheries Business Forum (IMFBF) 2024 yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dikutip dari Infopublik.id, Rabu, 7 Februari 2024.

Rajendra mengatakan, program ekonomi biru sektor kelautan dan perikanan Indonesia tertuang dalam lima agenda besar. Program ini untuk memastikan pemanfaatan sumber daya perikanan dilakukan secara bertanggung jawab sehingga keberlanjutan ekosistem di dalamnya tetap terjaga.

5 program ekonomi biru


Lima program ekonomi biru yang digagas KKP mencakup perluasan kawasan konservasi laut, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur, pembangunan budidaya perikanan di darat, pesisir, dan laut secara berkelanjutan, pengendalian dan pengawasan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta penanganan sampah plastik di laut.
 
Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID Food Dirgayuza Setiawan yang juga menjadi panelis IMFBF 2024, menyatakan pentingnya peran tata kelola kelautan dan perikanan berkelanjutan dalam pembangunan hilirisasi sektor tersebut.
 
Hilirisasi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan dan sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan.
 
Pihaknya saat ini tengah mendorong hilirisasi dan digitalisasi pemasaran produk kelautan dan perikanan. Langkah KKP menetapkan lima komoditas utama produk kelautan dan perikanan (udang, lobster, kepiting, rumput laut, dan tilapia), diakuinya juga menjadi kunci keberhasilan hilirisasi.
 
"Dalam upaya hilirisasi perlunya fokus pada pengembangan komoditas unggulan, dan itulah dilakukan baik di KKP maupun di ID Food. Jika di KKP dengan lima komoditas, di ID Food untuk delapan komoditas perikanan," ujar Dirgayuza.
 
Potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar disertai kepastian tata kelola yang berkelanjutan, juga dinilai menjadi daya tarik terdiri bagi investor untuk berinvestasi.
Potensi besar kelautan Indonesia.

Potensi besar kelautan Indonesia

President Director Indonesia Evergreen Group Tina Maria meyakini Indonesia bahkan bisa menjadi pemain besar di bidang kelautan dan perikanan di kancah global.
 
"Indonesia punya banyak sumber daya kelautan dan perikanan yang dimanfaatkan secara optimal. Indonesia merupakan salah satu negara produsen seafood terbesar di dunia," ungkap dia.
 
Pelaksanaan program ekonomi biru di Indonesia akan disertai dengan penguatan infrastruktur teknologi. Di antaranya teknologi satelit, penggunaan drone laut, hingga teknologi di bidang budi daya perikanan.
 
Peranan teknologi untuk memperkuat sistem pengawasan dari praktik illegal unreported unregulated fishing (IUUF), pengolahan data, serta memantau kondisi ekosistem perairan. Selain itu, teknologi dipakai untuk membantu meningkatkan produksi perikanan yang berkualitas.
 
Chairman of Rynan Technologies Vietnam Joint Stock Company MY.T. Nguyen mengakui pentingnya peran teknologi dalam meningkatkan produktivitas perikanan. Hal inilah yang menjadi salah satu kunci sukses keberhasilan Vietnam menjadi pemain penting di pasar perikanan global.
 
"Saya berharap Indonesia melanjutkan transformasi sektor kelautan dan perikanan serta industrinya. Salah satu yang perlu terus didorong adalah upaya mencari sumber alternatif untuk pakan," urai dia.
 
IMFBF 2024 digelar KKP untuk mempromosikan pengelolaan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan melalui lima program ekonomi biru. Pengelolaan itu membawa peluang investasi yang cukup besar untuk mendorong pembangunan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang lebih maju.
 
IMFBF 2024 dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan dari dalam dan luar negeri. Seperti para duta besar, organisasi internasional dan lokal, akademisi, serta para pelaku usaha dari berbagai daerah di Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan