Impulsive buying adalah kebiasaan membeli barang tanpa pertimbangan matang, sering kali hanya karena keinginan sesaat, bukan kebutuhan.
Berbeda dari sekadar konsumtif, perilaku ini muncul secara spontan dan emosional.
Dengan maraknya e-commerce dan promo menggoda, impulsive buying kini makin mudah menjangkiti siapa saja. Sayangnya, belanja impulsif bisa bikin dompet terkuras dan keuangan amburadul.
Baca juga: Gen Z dan Milenial Setop FOMO! Peneliti BRIN Beri Tips Agar Kantongmu Sehat |
Penyebab utama impulsive buying
Merangkum dari laman Sahabat Pegadaian, berikut beberapa penyebab kenapa kamu sering nggak bisa nahan godaan belanja:1. Strategi pemasaran yang menggoda
Diskon besar, cashback, bundling, hingga flash sale bisa bikin kamu kalap. Strategi pemasaran ini sengaja dirancang agar kamu merasa “sayang kalau nggak beli sekarang!”2. Kemasan dan produk yang menggoda
Desain kekinian, limited edition, atau tampilan yang menarik bisa bikin kamu pengin punya meski nggak butuh-butuh amat.3. Budaya hidup mandiri dan eksistensi
Gaya hidup individualistis mendorong orang buat nunjukin jati diri lewat barang yang mereka beli. Media sosial juga berperan besar bikin kamu merasa harus ikut tren agar nggak ketinggalan.4. Kepribadian dan FOMO (Fear of Missing Out)
Kalau kamu takut “nggak up to date” atau ngerasa harus beli karena semua orang beli, kamu mungkin sedang mengalami FOMO. Ini salah satu pemicu terbesar impulsive buying.Ciri-ciri kamu sudah terjebak impulsive buying
Kamu mungkin sudah terjebak kebiasaan ini kalau sering mengalami hal berikut:- Gampang tergiur diskon atau promo.
- Suka belanja sebagai pelarian saat stres, sedih, atau bosan.
- Window shopping jadi penghiburan utama.
- Sering membeli barang sebagai bentuk self-reward berlebihan.
- Keuangan sering jebol gara-gara belanja impulsif.
- Terlalu banyak barang tak terpakai di rumah.
Cara mengatasi impulsive buying biar dompet aman
Jangan khawatir, impulsive buying bisa dikendalikan kok! Coba mulai dengan langkah-langkah berikut:1. Buat skala prioritas
Catat apa saja yang benar-benar kamu butuhkan. Pisahkan mana kebutuhan dan mana keinginan. Ini bikin kamu lebih fokus dan nggak mudah terdistraksi.
2. Bijak gunakan promo
Promo itu sah-sah saja dimanfaatkan, asal memang untuk barang yang kamu butuhkan. Jangan sampai tergoda hanya karena “mumpung murah”.
3. Tentukan anggaran belanja
Tetapkan budget sebelum mulai belanja. Ini penting banget supaya kamu nggak kalap dan tetap punya kontrol atas pengeluaran.
4. Batasi self-reward
Self reward boleh, tapi jangan dijadikan alasan buat belanja terus-menerus. Tetapkan waktu dan batasan yang jelas agar tetap bijak.
5. Kurangi akses ke e-commerce
Uninstall aplikasi belanja yang jarang dipakai atau aktifkan reminder pengingat belanja bulanan. Ini membantu kamu lebih mindful saat ingin checkout barang.
Belanja impulsif itu menyenangkan sesaat, tapi dampaknya bisa jangka panjang. Dengan mengenali tanda dan penyebabnya, kamu bisa lebih bijak mengelola keuangan dan menghindari jebakan impulsive buying.
Ingat, belanja bukan ajang pelampiasan. Beli yang kamu butuh, bukan yang kamu mau!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id