Salah satu proyek strategis nasional. Foto: Medcom/Ahmad Mustaqim.
Salah satu proyek strategis nasional. Foto: Medcom/Ahmad Mustaqim.

Presiden dan Kemenko Marves Terus Pantau Proyek Strategis Nasional

Ahmad Mustaqim • 25 Agustus 2022 09:33
Yogyakarta: Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masih berjalan di berbagai lokasi masih mengalami masalah pengadaan lahan. Hal ini bahkan menjadi perhatian Presiden Joko Widodo yang turut memantau persoalan ini.
 
Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Qoswara mengatakan Kantor Staf Presiden dan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) sedang memantau PSN. Selain itu, ada Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).
 
baca juga: Anggaran Prioritas Nasional 2023 Capai Rp467,3 Triliun, Apa Saja Proyeknya?

"Memantau pengadaan tanah. Ada rapat rutin. Terakhir bulan lalu," kata Qoswara di Stasiun KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu, 24 Agustus 2022.
 
Sejumlah PSN KA menghadapi masalah pembebasan lahan. Qoswara menyebut masalah pembebasan lahan itu menjadi tantangan berbagai pihak terlibat di dalam PSN.

Salah satu PSN KA yang menghadapi masalah dalam pembebasan lahannya yakni KA Makassar-Parepare. Proyek ini dialokasikan Rp2,1 triliun dan telah terealisasi Rp859 miliar (40,86 persen). Selain itu ada LRT Jabodetabek. Proyek ini dialokasikan Rp1,4 triliun dengan realisasi Rp1,3 triliun (92,14 persen). PSN KA Tebing Tinggi-Kuala Tanjung juga masih rendah realisasi anggaran pembebasan lahannya. Dengan alokasi Rp175 miliar atau baru Rp16 miliar (9,60 persen) terealisasi.
 
Ia mengatakan Presiden Jokowi sudah memperingatkan agar segera diselesaikan masalah pembebasan lahan di PSN. Selain agar pendanaan dioptimalkan, juga manfaatnya pembangunannya dirasakan masyarakat.
 
"Persiapan (pembebasan) tanah ini kolaborasi dengan berbagai pihak. Percepatan-percepatannya kamj selesaikan sama-sama," ujarnya.
 
Ia menambahkan PSN KA yang realisasinya masih rendah dimonitor intensif percepatannya. Sementara, yang sudah di atas 90 persen realisasi anggaran pembebasan lahannya dinilai tidak jadi masalah.
 
"Masalah-masalahnya di tanah selama bukan bagian utama, enggak masalah. Kalau (bagian) pendukungnya (masalahnya) enggak terlalu besar," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan