Dana tersebut sebagian besar dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang ditargetkan cair pada bulan depan.
Selama pandemi covid-19, sejumlah pesawat Garuda dikandangkan (grounded) karena jumlah penumpang yang turun drastis. Alhasil, jumlah pesawat yang beroperasi pun berkurang. Untuk mengoperasikan kembali, dibutuhkan perawatan rutin terhadap pesawat.
"Salah satu target kita tahun ini, mengaktifkan kembali pesawat yang ada. Nanti, 14 pesawat kita hidupkan lagi," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dilansir Media Indonesia, Rabu, 26 Oktober 2022.
Dengan adanya reaktivasi armada, Irfan menargetkan sebanyak 60 unit pesawat yang akan terbang hingga akhir 2022. Adapun saat ini, Garuda mengoperasikan 40 armada pesawat, baik ke penerbangan domestik maupun internasional.
Baca juga: Kasus PKPU Garuda Indonesia Resmi Berakhir |
"Kami berharap 60 pesawat aktif pada akhir tahun ini, plus ditambah Citilink 60 (pesawat) juga. Butuh kerja keras memang, tapi optimistis bisa tercapai," tegasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan puncak musim libur di akhir tahun atau peak season, maskapai nasional menyediakan 2,7 juta seat.
Untuk menarik pelanggan, Irfan juga menambahkan, Garuda akan mengoperasikan kembali rute internasional, yakni Narita di Jepang dan Melbourne di Australia.
"Kami melihat ada antusiasme publik yang tinggi, karena ada pembukaan rute baru. Kami akan membuka rute ke Narita, Melbourne dan juga mengoptimalkan perjalanan umrah," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News