"Kita harus mengantisipasi khususnya pada November-Desember ini, jangan sampai harga barang-barang kembali naik,” kata Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo, dikutip dari Antara, Selasa, 8 November 2022.
baca juga: Mendag: Kerja Sama adalah Kunci Penting Hadapi Ancaman Resesi |
Antisipasi kenaikan jelang Nataru menjadi salah satu perhatian utama pemerintah provinsi, akibat harga barang kebutuhan pokok di pasaran kerap mengalami kenaikan saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN).
"Untuk itulah, kolaborasi dan koordinasi antara provinsi, kabupaten dan kota harus terus terjaga," jelasnya.
Menurut dia, meski saat ini angka inflasi mulai mengalami penurunan, tetapi upaya-upaya intervensi yang selama ini sudah dilakukan agar tetap dipertahankan serta lanjutkan.
Edy menjabarkan berbagai upaya intervensi masih tetap diperlukan, baik melalui pasar penyeimbang maupun langkah lain yang telah disepakati bersama antara Gubernur bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kalteng yang pada periode September sebesar 8,12 persen (yoy) kini berhasil diturunkan menjadi sebesar 7,10 persen (yoy).
Sementara itu, salah satu langkah pengendalian inflasi maupun antisipasi kenaikan harga bapok jelang Nataru, dilakukan melalui Dinas Ketahanan Pangan yang berupaya memfasilitasi distribusi pangan khususnya untuk komoditas ayam broiler.
"Fasilitasi ini kami lakukan dengan pemberian subsidi angkutan untuk ayam broiler dan ini sudah kami bahas bersama Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Kalteng," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Riza Rahmadi.
Pemberian subsidi yang menyasar komoditas ayam broiler ini, bertujuan untuk menjaga agar harga jual di pasaran tetap stabil, utamanya hingga Natal dan Tahun Baru 2023.
Adapun berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Palangka Raya, untuk Oktober 2022 ini, sejumlah komoditas utama berkontribusi terhadap inflasi, salah satunya adalah daging ayam ras sebesar 0,01.
"Kami telah menyampaikan program ini kepada jajaran Pinsar, dengan target angkutan yang ingin kami subsidi mencakup hingga 10 ribu ekor ayam. Kami akan fasilitasi distribusi pangan ini, dengan mengusulkan kepada Badan Pangan Nasional," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News