Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan di akhir tahun beberapa negara tengah memasuki musim dingin. Pada saat itu akan terjadi peningkatan permintaan energi dari negara-negara tersebut.
"Kita harus waspadai kuartal IV-2022 nih kan itu demand minyak masih tinggi untuk listrik, terutama di negara-negara yang ada musim dinginnya. Kita harus antisipasi," ujar Arifin, Jumat, 19 Agustus 2022.
Baca juga: Pengamat: Inflasi Bisa Capai 6,5% Jika Pertalite Naik Jadi Rp10 Ribu/Liter |
Menyiasati itu, Arifin mengungkapkan berbagai macam opsi tengah dikaji oleh pemerintah. Salah satu usulan tersebut adalah pembatasan mengenai konsumen yang berhak melalui jenis kendaraan. BUMN pelat merah Pertamina juga tengah menjalankan program BBM tepat sasaran.
Seperti diketahui, saat ini subsidi dan kompensasi yang dikeluarkan pemerintah terhadap penggunaan energi sudah mencapai Rp502 triliun.
"Kita lihat lagi opsinya jumlah kompensasi ini kan jumlahnya besar sekali, sementara harga minyak sudah tinggi walaupun sudah ada sedikit ada tren penurunan," ungkapnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga tengah mengkaji kenaikan harga pertalite. Saat ini Pertamina menjual harga pertalite jauh dari harga pasaran yaitu Rp7.650 per liter.
Penyesuaian harga BBM dengan kadar RON 90 itu tengah dibahas dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"(Harga pertalite) Lagi dibahas masih dikoordinasikan dengan Pak Airlangga (Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian)," ujar Arifin usai Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Parlemen lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News