Linde akan menginvestasikan senilai lebih dari USD100 juta yang mencakup pembangunan, pengelolaan kepemilikan, dan pengoperasian unit pemisahan udara (Air Separation Unit/ASU) untuk memasok gas oksigen dan nitrogen kepada fasilitas pemurnian tembaga (smelter) di Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Fasilitas smelter tembaga yang baru ini, merupakan kawasan pemprosesan tembaga terbesar di dunia, nantinya akan melakukan pemrosesan konsentrat yang diperoleh dari tambang Grasberg yang dikelola PT Freeport Indonesia, salah satu cadangan emas dan tembaga terbesar di dunia.
Adapun fasilitas terbaru Linde di kawasan ini diharapkan untuk dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2024 dan akan menjadi salah satu unit pemisahan udara (ASU) terbesar di Indonesia.
Unit pemisahan udara yang baru akan hadir sebagai sebuah fasilitas yang dirancang dan disesuaikan untuk dapat menjalankan teknologi mutakhir dari Linde yang menghadirkan efisiensi energi yang lebih baik secara signifikan. Gas oksigen dari Linde digunakan pada pemurnian konsentrat tembaga, salah satu dari rangkaian langkah awal dalam proses produksi katoda tembaga.
Baca juga: Tahun Ini Freeport Indonesia Bakal Setor USD3,8 Miliar ke Negara |
Katoda tembaga dipergunakan sebagai bahan mentah pada berbagai sektor industri, termasuk manufaktur kawat, kabel dan tubing.
"Kami bangga dapat mendukung Freeport Indonesia sejalan dengan prakarsa perusahaan dalam ekspansi kapasitas produksi. Tembaga menjalankan peran penting dalam proses elektrifikasi transportasi dan proses industrialisasi. Kami menyambut baik untuk dapat bekerja sama dengan Freeport Indonesia dalam proyek terkemuka ini," kata President Director Linde Indonesia, Filipina dan Vietnam, Vinayak Kembhavi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 20 Juli 2022.
Proyek ini merupakan investasi berskala besar ketiga dari Linde dalam mendukung industri pemrosesan tembaga di Indonesia, yang baru-baru ini perusahaan telah mengumumkan ekspansi kapasitas produksi gas oksigen di Gresik, Jawa Timur.
"Rekam jejak Linde telah dikenal lama atas pasokan gas industri yang aman serta dapat diandalkan menjadikan pertimbangan utama kami dalam menjalin kemitraan sejalan dengan prakarsa ekspansi operasi perusahaan," tambah Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News