Ada berbagai macam profesi di bidang pertanian yang diberikan penghargaan. Tidak hanya berprofesi sebagai petani tapi juga profesi lainnya seperti pengusaha tani, baik kaum pria maupun perempuan.
Kali ini, ada dua petani perempuan yang berhasil meraih penghargaan ini. Pertama, petani asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Wilhelmina Mali Dappa.
"Sebagai petani, kami merasa luar biasa sekali menerima penghargaan ini. Sebagai petani, saya merasa kecil, tapi ketika berada di sini, puji Tuhan saya merasa bangga dengan hal yang terjadi ini. Terima kasih, sekali lagi. Penghargaan ini saya persembahkan untuk ibu saya, suami, anak, dan cucu saya," ujar Wilhelmina.
Baca juga: Dianugerahi Svarna Bhumi Award 2024, Petani Ungkap Tantangan dalam Majukan Sektor Pertanian |
Kemudian, petani perempuan lainnya yang menerima penghargaan ini yakni Suparjiyem. Petani asal Gunungkidul itu tak menyangka upayanya sebagai petani mendapat perhatian.
"Saya sangat bangga dan saya sangat bersyukur kepada Allah SWT. Sosok seorang petani, sosok seorang ibu rumah tangga yang hanya setiap harinya bertani, menggeluti tanah dan lumpur bisa dijunjung derajat saya dan bisa masuk dalam tayangan penghargaan ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih dan luar biasa menurut saya. Mudah-mudahan ilmu atau penghargaan ini akan menjadi pemicu semangat saya dan untuk teman-teman petani yang lain," katanya.

Petani perempuan asal Gunungkidul, Suparjiyem (Foto::Medcom.id/Daniel Christian Duta Erlangga)
Ia mengaku banyak menghadapi tantangan dalam menjalani profesinya. Terutama terkait dengan iklim tak menentu yang membuatnya sulit mendapatkan sumber air.
"Di daerah saya sumber airnya hanya tadah hujan. Tadah hujan prediksinya atau ramalannya akan beda jauh dengan zaman dulu. Kalau zaman sekarang katakanlah kalau bulan Oktober itu biasanya musim hujan, tetapi sekarang belum tentu musim hujan. Kemarin sampai Februari baru musim hujan," katanya.
"Harapan saya mohon untuk ditingkatkan, yang pertama listrik masuk sawah, yang kedua air bawah tanah itu mohon banyak-banyak diangkat ke atas bumi biar untuk irigasi atau pertanian," tuturnya.
Namun, tantangan ini tak membuatnya patah semangat. Ke depannya, ia juga akan terus melakukan inovasi-inovasi untuk memajukan pertanian di wilayahnya.
"Cita-cita saya ke depannya akan memperbaiki apa yang sudah saya lakukan. Harapan saya teman-teman yang lain itu kalau menimba ilmu atau belajar bersama dengan saya, saya sudah punya fasilitas yang kiranya nanti layak dan bisa saya tunjukkan kepada mereka bahwa saya bisa dan hasil dari pertanian saya, saya mampu melakukan sesuatu yang bisa untuk ditiru oleh banyak kalangan," jelasnya.
Seputar Svarna Bhumi Award 2024
PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali memberikan penghargaan kepada sosok petani inspiratif atau pahlawan pangan melalui Svarna Bhumi Award 2024. Program tahunan ini didedikasikan untuk mendorong inovasi hingga regenerasi petani demi mendukung ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyatakan bahwa petani merupakan tonggak utama sektor pertanian Indonesia, sekaligus ketahanan negara. Oleh karena itu, dengan semangat Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada tahun ini, Pupuk Indonesia berkomitmen tidak hanya mendukung pertanian melalui penyediaan pupuk, melainkan juga mendorong adopsi teknologi, keberlanjutan pertanian, hingga memberikan apresiasi.
"Malam hari ini kita mengangkat, memanggungkan, memberikan apresiasi kepada orang orang yang sudah berjasa untuk Indonesia, yaitu pahlawan pangan nasional. Namun, sebetulnya tidak hanya apresiasi, tetapi kita juga ingin mengangkat ini supaya memberikan inspirasi. Semoga ke depan semakin banyak lagi orang orang yang seperti mereka, yang ikut membaktikan dirinya untuk bangsa," ujarnya.
Baca juga: Pupuk Indonesia Beri Penghargaan Petani di Ajang Svarna Bhumi Award 2024 |
Lebih lanjut, Rahmad menyebutkan bahwa apresiasi ini adalah bentuk perhatian Pupuk Indonesia sekaligus motivasi bagi para petani lainnya untuk terus berkarya dan mengembangkan sektor pertanian. Hal ini sangat penting, mengingat pangan saat ini tengah menghadapi tantangan akibat dinamika geopolitik global hingga perubahan iklim sehingga dibutuhkan perhatian, dukungan, dan kolaborasi dari berbagai pihak.
"Pada era 80-an, Indonesia pernah berdaulat pangan dengan penduduk sekitar 170 juta jiwa. Kini, dengan populasi mencapai 280 juta dan lahan pertanian yang menyusut, kedaulatan pangan menjadi tantangan besar. Tanpa sosok-sosok inspiratif, sulit membayangkan kita bisa mencapainya. Harapan saya, meskipun kontribusi ini kecil, semoga dapat menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menatap masa depan dengan optimisme," imbuh Rahmad.
Melalui Svarna Bhumi 2024, Pupuk Indonesia memberikan penghargaan kepada para pahlawan pangan yang tidak hanya berprofesi sebagai petani tapi juga profesi lainnya seperti pengusaha tani sampai aktivis perempuan. Mereka yang terpilih sebagai penerima penghargaan ini secara konsisten telah mengembangkan inovasi di sektor pertanian selama 2-3 tahun terakhir. Tidak hanya berinovasi, penerima penghargaan ini juga memberikan dampak positif yang signifikan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan terhadap industri pertanian nasional.
Sebagai informasi, Svarna Bhumi Award 2024 merupakan penyelenggaraan untuk kedua kalinya sejak tahun 2023. Dalam program ini, Pupuk Indonesia bekerja sama dan berkolaborasi dengan Yayasan Benih Baik. Selain dari Pupuk Indonesia proses penentuan pemenang Svarna Bhumi 2024 juga melibatkan tiga juri lain, yaitu Pendiri Yayasan Benih Baik Andy F. Noya, Ketua Yayasan IBEKA dan Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tri Mumpuni, dan Founder Rumah Perubahan Rhenald Kasali.
Pada kesempatan ini, Andy F. Noya menjelaskan, "Saat ini saya tinggal di desa, dan sudah menyaksikan sendiri bagaimana semangat anak muda mulai bangkit kembali dalam mengembangkan pertanian di desa. Kami sepakat bahwa penghargaan ini tidak hanya memberikan inspirasi bagi petani, tapi juga menggerakan generasi muda untuk kembali ke desanya dan membangun pertanian di sana," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News