Sandi Octa Susila menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2024 dari Pupuk Indonesia karena berkontribusi ?memajukan sektor pertanian (Foto:Medcom.id/Daniel Christian Duta Erlangga)
Sandi Octa Susila menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2024 dari Pupuk Indonesia karena berkontribusi ?memajukan sektor pertanian (Foto:Medcom.id/Daniel Christian Duta Erlangga)

Dianugerahi Svarna Bhumi Award 2024, Petani Ungkap Tantangan dalam Majukan Sektor Pertanian

Patrick Pinaria • 10 September 2024 13:15
Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar Svarna Bhumi Award 2024 pada Kamis, 29 Agustus 2024. Acara terseut diselenggarakan untuk memberikan apresiasi kepada para petani ataupun orang yang berjasa untuk memajukan sektor pertanian.
 
Salah satu di antaranya yang menerima penghargaan ini adalah Sandi Octa Susila. Pemuda kelahiran Cianjur ini telah berkontribusi dalam pangan nasional melalui sektor usahanya di dunia pertanian. Sandi telah mengelola 120 hektare lahan sayuran sekaligus memberdayakan 373 petani, serta 50 karyawan di usahanya. 
 
"Terima kasih banyak. Puji syukur kepada Allah SWT karena tentunya dengan diberikannya penghargaan Svarna Bhumi Award ini tentu menjadi satu bentuk dukungan. Pemerintah dan Pupuk Indonesia memberikan ruang kepada anak muda melalui penghargaan hari ini pada orang-orang yang berdedikasi dalam pekerjaan sunyinya di sektor pertanian," ujar Sandi.
 
Sandi pun menilai penghargaan ini sangat penting. Terutama menjadi penambah motivasi untuk terus berinovasi dalam usahanya ke depannya. 
 
"Dengan mendapatkan beberapa penghargaan, termasuk Svarna Bhumi, ini menjadi penyemangat dan harapan baru bahwa yakinlah pemerintah memberikan perhatian yang besar. Tadi disampaikan menghargai orang-orang yang bekerja dalam sunyi dan tentu insya Allah inovasi-inovasi ke depan kita semakin semangat, dengan adanya penghargaan ini," tutur Sandi.
 

Special Achievement

 
Selain Sandi, penghargaan juga didapat petani asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Gestianos Sino. Dalam ajang ini, ia mendapat penghargaan istimewa alias special achievement.
 
Penghargaan istimewa ini didapat berkat kontribusinya yang besar dalam memajukan pertanian di daerahnya. Pada kesempatan itu, ia juga mengungkapkan tantangan yang dihadapinya selama bertani di wilayahnya.
 
"Kalau untuk daerah saya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya Pulau Timur itu daerah berbatu karang. Kita tidak bisa menggunakan alat pertanian pakai cangkul atau pakai tova, dia harus pakai linggi atau eksal. Lalu kita di sana itu satu tahun itu curah hujan hanya 2-3 bulan," jelasnya.
 
Ke depannya, ia akan terus melakukan terobosan untuk memajukan pertanian di wilayahnya. Ia juga akan terus memberikan perhatian dengan memberikan edukasi kepada kelompok tani binaannya.
 
Baca juga: Pupuk Indonesia Beri Penghargaan Petani di Ajang Svarna Bhumi Award 2024

 
"Bahwa pertanian itu sebenarnya suatu model di mana kita lakukan sungguh-sungguh, kita cuma dapat penghargaan-penghargaan yang sama seperti ini. Intinya bahwa kita mau kerja secara serius," tuturnya.
 
Pada kesempatan itu, ia meminta agar para petani untuk tidak menyerah meskipun menghadapi tantangan-tantangan. 
 
"Kalau pesan untuk petani muda, selalu saya sampaikan bahwa bertani itu tidak pernah mengkhianati hasil kalau dikerjakan sungguh-sungguh. Bertani itu tidak butuh pikir. Bertani itu pakai berbuat. Jadi dia harus bergerak. Kalau cara menyangkul saja kita pakai pikir, sampai 10 tahun pun terjadi. Kalau kita langsung bergerak, cangkul caranya kayak begini," katanya.
 

Seputar Svarna Bhumi Award 2024

 
PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali memberikan penghargaan kepada sosok petani inspiratif atau pahlawan pangan melalui Svarna Bhumi Award 2024. Program tahunan ini didedikasikan untuk mendorong inovasi hingga regenerasi petani demi mendukung ketahanan pangan nasional.   
 
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyatakan bahwa petani merupakan tonggak utama sektor pertanian Indonesia, sekaligus ketahanan negara. Oleh karena itu, dengan semangat Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada tahun ini, Pupuk Indonesia berkomitmen tidak hanya mendukung pertanian melalui penyediaan pupuk, melainkan juga mendorong adopsi teknologi, keberlanjutan pertanian, hingga memberikan apresiasi. 
 
"Malam hari ini kita mengangkat, memanggungkan, memberikan apresiasi kepada orang orang yang sudah berjasa untuk Indonesia, yaitu pahlawan pangan nasional. Namun, sebetulnya tidak hanya apresiasi, tetapi kita juga ingin mengangkat ini supaya memberikan inspirasi. Semoga ke depan semakin banyak lagi orang orang yang seperti mereka, yang ikut membaktikan dirinya untuk bangsa," ujarnya.
 
Lebih lanjut, Rahmad menyebutkan bahwa apresiasi ini adalah bentuk perhatian Pupuk Indonesia sekaligus motivasi bagi para petani lainnya untuk terus berkarya dan mengembangkan sektor pertanian. Hal ini sangat penting, mengingat pangan saat ini tengah menghadapi tantangan akibat dinamika geopolitik global hingga perubahan iklim sehingga dibutuhkan perhatian, dukungan, dan kolaborasi dari berbagai pihak.
 
"Pada era 80-an, Indonesia pernah berdaulat pangan dengan penduduk sekitar 170 juta jiwa. Kini, dengan populasi mencapai 280 juta dan lahan pertanian yang menyusut, kedaulatan pangan menjadi tantangan besar. Tanpa sosok-sosok inspiratif, sulit membayangkan kita bisa mencapainya. Harapan saya, meskipun kontribusi ini kecil, semoga dapat menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menatap masa depan dengan optimisme," imbuh Rahmad.
 
Melalui Svarna Bhumi 2024, Pupuk Indonesia memberikan penghargaan kepada para pahlawan pangan yang tidak hanya berprofesi sebagai petani tapi juga profesi lainnya seperti pengusaha tani sampai aktivis perempuan. Mereka yang terpilih sebagai penerima penghargaan ini secara konsisten telah mengembangkan inovasi di sektor pertanian selama 2-3 tahun terakhir. Tidak hanya berinovasi, penerima penghargaan ini juga memberikan dampak positif yang signifikan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan terhadap industri pertanian nasional.
 
Sebagai informasi, Svarna Bhumi Award 2024 merupakan penyelenggaraan untuk kedua kalinya sejak tahun 2023. Dalam program ini, Pupuk Indonesia bekerja sama dan berkolaborasi dengan Yayasan Benih Baik. Selain dari Pupuk Indonesia proses penentuan pemenang Svarna Bhumi 2024 juga melibatkan 3 (tiga) juri lain, yaitu Pendiri Yayasan Benih Baik Andy F. Noya, Ketua Yayasan IBEKA dan Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tri Mumpuni, dan Founder Rumah Perubahan Rhenald Kasali. 
 
Pada kesempatan ini, Andy F. Noya menjelaskan, "Saat ini saya tinggal di desa, dan sudah menyaksikan sendiri bagaimana semangat anak muda mulai bangkit kembali dalam mengembangkan pertanian di desa. Kami sepakat bahwa penghargaan ini tidak hanya memberikan inspirasi bagi petani, tapi juga menggerakan generasi muda untuk kembali ke desanya dan membangun pertanian di sana," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan