Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti menjelaskan pengujian kereta dilakukan secara berkala dengan rute Stasiun Tegalluar, Stasiun Padalarang, Stasiun Karawang, dan Stasiun Halim
"Saat ini laju kereta inspeksi di jalur KCJB telah menembus angka 220 km per jam. Ini menjadi sejarah baru bagi perkeretaapian di Indonesia yang akan segera memiliki kereta api kecepatan tinggi,” kata Emir dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 Juni 2023.
Laju kereta inspeksi pada saat pengujian juga akan terus ditingkatkan kecepatannya secara bertahap hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km per jam. Hal ini guna persiapan untuk menyambut pengoperasian KCJB pada Agustus 2023.
Persiapkan izin operasi
Emir menjelaskan, paralel dengan pengujian yang dilakukan oleh kontraktor, KCIC juga terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mempersiapkan izin operasi KCJB.
"Proses sertifikasi juga dipersiapkan bersama-sama dengan Kementerian Perhubungan," ucapnya.
Saat ini, lanjut Emir, KCIC dengan Kemenhub tengah menyiapkan uji pertama kelaikan sarana dan prasarana KCJB sebagai bagian dari tahapan untuk mendapatkan izin operasi kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu.
"KCIC akan mematuhi dan mengikuti sepenuhnya regulasi yang ditetapkan Kemenhub," tutup Emir.
Baca juga: Kemenhub-KCIC Bantah Operasional Kereta Cepat Mundur di 2024 |
Beroperasi Agustus
Sebelumnya, KCJB ditargetkan akan mulai beroperasi pada pertengahan Agustus 2023. Pada momen tersebut, kereta api cepat pertama di Asia Tenggara ini dapat mengangkut penumpang secara terbatas.
Emir menuturkan, masyarakat dapat mencoba layanan KCJB dengan tujuan memperkenalkan moda transportasi dengan kecepatan hingga 350 kilometer km per jam. "Masyarakat bisa menggunakan layanan KCJB dari Halim, Jakarta, ke Padalarang, Bandung," ujarnya.
Masa pengenalan operasional KCJB akan diterapkan sampai September 2023. Pada masa pengenalan tersebut, stasiun yang akan melayani naik turun penumpang jumlahnya masih terbatas dan akan ditambah secara bertahap.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News