Diketahui, kemiskinan ekstrem merupakan fokus pemerintah sebagaimana Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem yang menargetkan angka kemiskinan ekstrem pada 2024 mencapai nol persen di 36 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
"Untuk mengentaskan kemiskinan jangka panjang adalah menciptakan lapangan kerja di lokasi kemiskinan," ujar Teten dalam pembukaan program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Bidang KUMKM di Klaten, Jawa Tengah, Selasa, 20 Juni 2023.
Kemenkop UKM bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Klaten beserta pihak terkait dalam menghadirkan berbagai program strategis di bidang koperasi dan UMKM untuk mempercepat penanganan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Adapun program tersebut terdiri atas penyelenggaraan penyelenggaraan promosi produk unggulan usaha mikro, penyuluhan hukum dan konsultasi usaha bagi UMK, pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster di daerah, pendampingan untuk berkoperasi atau membentuk koperasi, pengembangan kapasitas SDM Usaha Mikro berbasis kompetensi, dan fasilitas mesin produksi budi daya maggot.
Selain itu, program unggulan lainnya adalah pengembangan kapasitas SDM usaha mikro melalui vokasional, literasi keuangan mikro melalui aplikasi Lamikro, penerbitan perizinan berusaha, dan sertifikasi halal bagi usaha mikro oleh garda Transfumi.
Juga peningkatan literasi dan digitalisasi keuangan, penyaluran KUR pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, serta peningkatan kapasitas koperasi dan usaha mikro dan kecil (PK2UMK).
Menurut Teten, program ini merupakan salah satu cara bagaimana pemerintah menyiapkan lapangan pekerjaan untuk menghapus kemiskinan ekstrem. Namun demikian, Teten meminta perlu adanya identifikasi sektor usaha di desa sehingga roda perekonomian bisa berputar dan menyerap banyak lapangan pekerjaan.
Baca juga: Jokowi Tak Ingin Indonesia Bernasib Seperti Suatu Negara di Afrika, Kenapa? |
Hapus kemiskinan lewat koperasi dan UMKM
Lebih lanjut, penghapusan kemiskinan ekstrem pada sektor koperasi dan UMKM, memiliki tantangan tersendiri karena jumlahnya yang tersebar. Ia pun mendorong adanya sinergi dari lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, hingga perbankan untuk mendukung program prioritas ini.
"Kuncinya ada bagaimana nanti usaha yang dikembangkan didukung dengan pembiayaan. Memang harus sedikit longgar agar UMKM dapat dengan mudah mengakses pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM enggak punya aset, tempat usaha nyewa, tapi kalau ke bank harus pakai agunan, di negara lain itu tidak pakai lagi, pakainya credit scoring," kata Teten.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan saat ini terdapat lima kecamatan dan 25 desa yang masuk dalam kategori daerah miskin ekstrem. Sedangkan jumlah pelaku usaha mencapai 55.205 UMKM.
Adapun produk-produk UMKM unggulan dari Klaten antara lain batik tulis, batik Sindu Melati, batik warna alam, lurik, konveksi, mebel, logam, keramik, tembakau dan beras.
"Kami mohon arahan atas kunjungan luar biasa ini. Mudah-mudahan tahun depan kami bisa menurunkan angka status miskin ekstrem tersebut," ujar Sri Mulyani.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News