Kemudian, mengatasi kesenjangan sosial, dam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui penerapan strategi Environmental, Social and Governance (ESG) 4 Plus.
SCG menampilkan sejumlah inovasi teknologi dan berbagai inisiasi dari ketiga unit bisnis mendukung keberlanjutan, seperti floating solar panel (panel surya terapung), dan solar roof, Emisspro (lapisan emisivitas tinggi untuk meningkatkan efisiensi termal.
Lalu, Alternative Fuel/Alternative Raw Material dan Refuse-derived Fuel, Biogas Utilization, SCGC Green Polymer, dan Cert+ (verifikasi & digitalisasi kredit karbon online untuk industri kehutanan).
President & CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash, mengungkapkan kawasan Asia Tenggara rentan terdampak krisis global karena tingginya populasi dan pesatnya kegiatan ekonomi. Isu nasional yang terjadi di Indonesia meliputi krisis polusi udara, kenaikan permukaan air laut, pengelolaan limbah, dan kesenjangan ekonomi.
“Di tengah persoalan nyata, serta lanskap industri yang berkembang pesat, keberlanjutan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kewajiban," ujar Roongrote dalam keterangan tertulis, Jumat, 3 November 2023.
Dia menyampaikan dunia usaha berperan penting dalam membentuk masa depan. Sesuai peningkatan target NDC, Indonesia memiliki pekerjaan rumah untuk mencapai nol emisi karbon pada 2060.
"Dengan dukungan internasional, pengurangan ini bahkan bisa mencapai 43 persen. Untuk itu, mari bersama-sama menyelaraskan langkah untuk mendukung kemajuan nasional dan menciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” ujar Roongrote.
Sementara itu, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati, mengatakan pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem yang mendorong investasi untuk membiayai transisi menuju ekonomi hijau.
“Pembiayaan SDGs adalah platform yang dikelola Bappenas untuk mengembangkan pendanaan proyek-proyek SDGs melalui berbagai skema seperti KPBU, pembiayaan campuran, pembiayaan ekuitas, dan lain-lain,” ungkap Vivi.
Baca Juga: Gigih Kembangkan Industri Hijau, BUMN Ini Jadi Perusahaan Paling Aktif Dukung NZE |
Vivi mengatakan konsep ESG menjadi paradigma baru dalam penciptaan nilai dalam bisnis. Konsep ini menawarkan pendekatan yang luas untuk mitigasi risiko dan penciptaan nilai, yakni berkembangnya peraturan dan standar yang mendorong adopsi ESG di sepanjang rantai nilai, mendorong kesadaran investor.
Dalam kesempatan sama, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dhewanti, menyampaikan dunia tengah menghadapi triple planet challenges, yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pencemaran lingkungan.
Menurut dia, konsep ESG menjadi game changer yang membantu menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, sehat, dan seimbang, serta memberikan insentif bagi perusahaan dan industri untuk lebih bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan mereka.
“Kolaborasi dan kerjasama merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Komitmen Indonesia, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan merupakan modal dasar yang harus dibarengi dengan kerja keras dan kerja cerdas dalam melaksanakan aksi-aksi nyata mitigasi perubahan iklim di semua sektor.” jelas Laksmi.
Country Director SCG di Indonesia, Warit Jintanawan, menjelaskan pentingnya keselarasan implementasi ESG di seluruh aspek. Menurut dia, penerapan ESG tidak hanya mengatasi persoalan lingkungan, namun menyentuh masalah sosial-ekonomi, dengan mendorong pendapatan per kapita Indonesia agar mampu setara dengan negara maju dan menekan angka kemiskinan hingga nol persen.
Untuk mengatasi kesenjangan sosial dan mendukung kesejahteraan masyarakat, SCG mendirikan program pendampingan dan pelatihan bagi usaha lokal, Gerakan Desa Berdikari (Gesari) yang telah mengembangkan lebih dari 70 UMKM di Sukabumi.
Salah satu peserta program, Dida Mauludin, Ketua Kelompok Budidaya Lumbung Berkah, sukses menyulap Desa Sukamaju menjadi Kampung Lele dengan memberdayakan 150 pembudidaya milenial untuk mengembangkan produk lele higienis.
“Berkat bantuan modal usaha dan pendampingan SCG, usaha kami berkembang pesat dari dua kolam menjadi 123 kolam yang dikelola terintegrasi bersama masyarakat. Kami juga berhasil mendapatkan sertifikat CBIB dan LSPro sehingga mutu produk kami terjamin dan memiliki harga pasar yang kompetitif,” ujar Dida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News