Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada ajang G20 memperkenalkan sebanyak tiga strategi dan rencana aksi ekonomi biru yang menitikberatkan pada pertimbangan ekologi dan ekonomi pada kegiatan di ruang laut guna mewujudkan laut yang sehat, aman, tangguh, dan produktif.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Victor Gustaaf Manoppo memaparkan, strategi tersebut adalah perluasan kawasan konservasi dengan target 30 persen dari luas wilayah perairan Indonesia, mengelola sampah laut dan penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang dapat melindungi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil dari kerusakan akibat kegiatan ekonomi.
"Strategi pertama adalah perluasan kawasan konservasi laut yang sangat berkaitan erat dengan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kawasan konservasi Indonesia seluas 28,4 juta hektare melindungi ekosistem pesisir yang penting bagi ketahanan iklim," katanya dalam rilis, Selasa, 6 September 2022.
Victor mengingatkan, saat ini kawasan konservasi yang ada melindungi sekitar tiga persen atau sekitar 88 ribu hektare ekosistem mangrove Indonesia dan 34 persen atau sekitar 50 ribu hektare padang lamun Indonesia.
Mengenai strategi terkait pengelolaan sampah laut, Victor menyebutkan sampah plastik laut menimbulkan risiko yang cukup besar bagi lautan. Berdasarkan data LIPI pada 2018, diperkirakan 0,27 juta ton sampai 0,59 juta ton per tahun sampah laut mencemari laut selama 2018.
"Sejalan dengan strategi ekonomi biru, Indonesia baru-baru ini meluncurkan program 'Bulan Cinta Laut'. Idenya adalah mendorong dan memberdayakan para nelayan untuk terlibat dalam melindungi dan menjaga laut dari pencemaran laut dengan memberikan insentif dari sampah yang mereka kumpulkan dari Laut. Melalui langkah ini, diharapkan dapat mengurangi sampah laut hingga 70 persen," terangnya.
Kemudian, lanjutnya, strategi ketiga adalah pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil berkelanjutan yang dilakukan melalui penguatan regulasi perlindungan kawasan cagar karbon biru, pengalokasian ruang untuk memelihara/meningkatkan cadangan karbon biru, serta meningkatkan sinergi pengelolaan dan kualitas kawasan cadangan karbon biru.
Victor juga menambahkan guna melindungi ekosistem, telah ditetapkan beberapa peraturan tata ruang dan perizinan untuk memastikan ekosistem tersebut terlindungi dengan baik dan tidak dikonversi untuk penggunaan lahan lain.
Ia mengemukakan bahwa terdapat sebanyak 15 lokasi yang telah ditetapkan sebagai kawasan khusus untuk pengendalian lingkungan berupa kawasan cagar karbon biru dan menempatkan seluruh kawasan restorasi mangrove di bawah zona pengelolaan ekosistem pesisir.
Saat ini, lebih dari 20 provinsi dalam proses memasukkan kawasan pengelolaan pesisir dalam integrasi perencanaan tata ruang setempat. Beberapa peraturan juga telah dikeluarkan untuk memastikan ekosistem karbon biru di luar kawasan konservasi laut juga dilindungi secara lestari.
"Indonesia mengajak kemitraan global G20 untuk berpartisipasi aktif dan terlibat dalam membangun kapasitas dan mempromosikan kerja sama di agenda kelautan dan iklim," ucapnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan Presidensi G20 Indonesia memastikan terjadinya percepatan transisi ke energi terbarukan dan menjaga keberlangsungan lautan. Airlangga pun yakin dengan perkiraan nilai tahunan ekonomi biru sebesar USD2,5 triliun mampu secara progresif menarik investor, asuransi, bank, dan pembuat kebijakan sebagai sumber kekayaan baru.
"Tantangannya adalah bagaimana memperluas sustainability (keberlanjutan) dan ini akan membutuhkan sektor swasta untuk berpartisipasi," katanya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Victor Gustaaf Manoppo memaparkan, strategi tersebut adalah perluasan kawasan konservasi dengan target 30 persen dari luas wilayah perairan Indonesia, mengelola sampah laut dan penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang dapat melindungi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil dari kerusakan akibat kegiatan ekonomi.
"Strategi pertama adalah perluasan kawasan konservasi laut yang sangat berkaitan erat dengan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kawasan konservasi Indonesia seluas 28,4 juta hektare melindungi ekosistem pesisir yang penting bagi ketahanan iklim," katanya dalam rilis, Selasa, 6 September 2022.
Victor mengingatkan, saat ini kawasan konservasi yang ada melindungi sekitar tiga persen atau sekitar 88 ribu hektare ekosistem mangrove Indonesia dan 34 persen atau sekitar 50 ribu hektare padang lamun Indonesia.
Mengenai strategi terkait pengelolaan sampah laut, Victor menyebutkan sampah plastik laut menimbulkan risiko yang cukup besar bagi lautan. Berdasarkan data LIPI pada 2018, diperkirakan 0,27 juta ton sampai 0,59 juta ton per tahun sampah laut mencemari laut selama 2018.
"Sejalan dengan strategi ekonomi biru, Indonesia baru-baru ini meluncurkan program 'Bulan Cinta Laut'. Idenya adalah mendorong dan memberdayakan para nelayan untuk terlibat dalam melindungi dan menjaga laut dari pencemaran laut dengan memberikan insentif dari sampah yang mereka kumpulkan dari Laut. Melalui langkah ini, diharapkan dapat mengurangi sampah laut hingga 70 persen," terangnya.
Kemudian, lanjutnya, strategi ketiga adalah pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil berkelanjutan yang dilakukan melalui penguatan regulasi perlindungan kawasan cagar karbon biru, pengalokasian ruang untuk memelihara/meningkatkan cadangan karbon biru, serta meningkatkan sinergi pengelolaan dan kualitas kawasan cadangan karbon biru.
Baca juga: KKP Bidik PDB Perikanan Tumbuh hingga 6% di 2023 |
Victor juga menambahkan guna melindungi ekosistem, telah ditetapkan beberapa peraturan tata ruang dan perizinan untuk memastikan ekosistem tersebut terlindungi dengan baik dan tidak dikonversi untuk penggunaan lahan lain.
Ia mengemukakan bahwa terdapat sebanyak 15 lokasi yang telah ditetapkan sebagai kawasan khusus untuk pengendalian lingkungan berupa kawasan cagar karbon biru dan menempatkan seluruh kawasan restorasi mangrove di bawah zona pengelolaan ekosistem pesisir.
Saat ini, lebih dari 20 provinsi dalam proses memasukkan kawasan pengelolaan pesisir dalam integrasi perencanaan tata ruang setempat. Beberapa peraturan juga telah dikeluarkan untuk memastikan ekosistem karbon biru di luar kawasan konservasi laut juga dilindungi secara lestari.
"Indonesia mengajak kemitraan global G20 untuk berpartisipasi aktif dan terlibat dalam membangun kapasitas dan mempromosikan kerja sama di agenda kelautan dan iklim," ucapnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan Presidensi G20 Indonesia memastikan terjadinya percepatan transisi ke energi terbarukan dan menjaga keberlangsungan lautan. Airlangga pun yakin dengan perkiraan nilai tahunan ekonomi biru sebesar USD2,5 triliun mampu secara progresif menarik investor, asuransi, bank, dan pembuat kebijakan sebagai sumber kekayaan baru.
"Tantangannya adalah bagaimana memperluas sustainability (keberlanjutan) dan ini akan membutuhkan sektor swasta untuk berpartisipasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News