Selain itu, lanjut Pahala, langkah ini juga sebagai upaya untuk mendukung target pemerintah dalam menurunkan tingkat emisi, sekaligus dorongan untuk melakukan transisi energi.
"Kita melihat kolaborasi antara BUMN sendiri untuk membangun kerja sama dalam menghasilkan energi dan menurunkan emisi bisa dilakukan. BUMN kita juga bisa kerja sama dengan negara lain. Pada intinya, bagaimana BUMN bisa bersama-sama melakukan transisi energi," jelas Pahala dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Oktober 2022.
Terkait hal tersebut, PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung penuh upaya Kementerian BUMN untuk menurunkan emisi karbon nasional. Komitmen ini ditunjukkan melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (KBUMN VCM) yang diteken bersamaan dengan acara State Owned Enterprise (SEO) International Conference di Bali pada 17-18 Oktober 2022.
Setidaknya terdapat delapan perusahaan BUMN yang menandatangani LOI ini. Mereka adalah Perum Perhutani, PT Inalum, PT PLN, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT Pertamina, PT Semen Indonesia, dan PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Dalam hal ini, BKI bertindak sebagai fasilitator, sedangkan ketujuh perusahaan BUMN lainnya sebagai pihak yang berkeinginan untuk menjual atau membeli dalam proyek pilot perdagangan karbon ini.
Baca juga: Pertamina Gandeng BEI untuk Perdagangan Karbon |
Kedelapan perusahaan BUMN ini berkeinginan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proyek pilot perdagangan karbon Kementerian BUMN VCM berdasarkan pencapaian target tahunan pengurangan emisi karbon. Sebagaimana keinginan Menteri BUMN Erick Thohir, perusahaan BUMN diharapkan menjadi pionir dan role model dalam penerapan dekarbonisasi.
Kementerian BUMN pun telah membentuk Project Management Office (PMO) Dekarbonisasi pada 2021. Tujuannya adalah untuk memastikan proyek strategis dan aksi korporasi ke tujuh perusahaan BUMN tadi agar dapat mendukung target dekarbonisasi.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyatakan, perusahaan turut mendukung proyek pilot perdagangan karbon yang diinisiasi Kementerian BUMN. Menurutnya, program ini selaras dengan peta jalan dekarbonisasi perusahaan yang turut mendukung target Net Zero Emission pemerintah pada 2060.
"Kami akan membeli emisi dari perusahaan perkebunan, untuk menutupi emisi yang saat ini masih kami hasilkan. Tapi untuk kedepannya, pabrik-pabrik milik Pupuk Indonesia tidak lagi akan menghasilkan emisi karbon. Sehingga kedepan kami bisa menjadi pihak yang menjual kredit emisi karbon," tegasnya.
Perdagangan karbon sendiri merupakan transaksi jual-beli credit carbon yang telah tersertifikasi. Dalam hal ini, setiap perusahaan atau entitas diberikan batasan emisi karbon maksimum.
Adapun perusahaan yang telah mengendalikan emisi karbon dengan baik dan belum mencapai batasan karbon, dapat menjual kredit karbonnya ke perusahaan lain yang masih melebihi batasan karbon. Dengan demikian, perdagangan karbon ini dapat memastikan bahwa perusahaan secara keseluruhan tidak melebihi tingkat emisi karbon dasar.
Adapun tujuan dari perdagangan karbon adalah untuk secara bertahap mengurangi emisi karbon secara keseluruhan. Sehingga dapat menekan kontribusi emisi karbon terhadap perubahan iklim dunia.
"Hal ini menjadi salah satu bentuk konkrit perusahaan BUMN menjalankan komitmen Pemerintah Indonesia dalam sejumlah kesepakatan internasional terkait penurunan emisi global," pungkas Bakir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id