Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani Maulana Mulia. Foto: Medcom.id
Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani Maulana Mulia. Foto: Medcom.id

Samudera Indonesia Catat Kinerja Positif di Semester I-2025

Annisa ayu artanti • 30 Juli 2025 18:42
Jakarta: PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) mencatat kinerja yang postif pada paruh pertama tahun 2025. 
 
Laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami peningkatan dari USD22,50 juta pada Juni 2024 menjadi USD29,30 juta pada Juni 2025. EBITDA perseroan juga tercatat mencapai USD96,3 juta atau naik 27 persen dibandingkan posisi tahun lalu.
 
Perolehan tersebut didukung penapatan jasa yang juga terkerek dari USD323,90 juta pada Juni 2024 menjadi USD379,08 juta pada Juni 2025.

"Kami sangat bersyukur di tahun 2025i ini kami percaya meski banyak tantangan tapi ada peluang bagi perusahaan untuk terus bertumbuh," kata Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani Maulana Mulia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 30 Juli 2025.
 
Baca juga: SMDR Tebar Dividen hingga Rp180,2 Miliar Meski Laba Turun di 2024

Dalam laporan keuangan perusahaan tercatat biaya jasa mengalami peningkatan dari USD270,41 juta menjadi USD306,49 juta.
 
Selain itu perusahaan juga tercatat dapat menekan biaya keuangan dari USD13,3 juta menjadi USD12,83 juta. Beski begitu beban umum dan administrasi masih tercatat naik dari USD22,47 menjadi USD23,71 juta.
 
Sementara itu berdasarkan paparan kinerja, perusahaan mencatat kas dan setara kas hingga Juni 2025 naik 11 persen menjadi USD368 juta. Lalu, aset lancar yang tercatat USD635,7 juta atau mengalami peningkatan sebesar 4 persen. 
 
Kemudian, utang jangka pendek turun tipis yakni 2 persen dibandingkan periode yang sama sebelumnya menjadi USD39,5 juta.
 
Dalam pemaparannya, Bani menyatakan perusahaan berencana untuk menambah kapal. Kapal-kapal yang diproyeksikan itu lebih besar dari armada existing yang sudah ada. 
 
"Penambahaan capex minimal ada empat kapal yang sedang kami proses," ucapnya.

Strategi bertahan di tengah gejolak industri

Pada pemaparan sebelumnya akni awal Juli, Bani tidak menampik bahwa industri pelayaran global memang tidak terlepas dari fluktuasi pasar dan tekanan geopolitik yang memengaruhi rantai pasok dunia. 
 
Samudera Indonesia, sebagai salah satu pemain utama di sektor ini, harus menghadapi dinamika harga angkutan laut dan operasional yang menantang.
 
“Kami sudah mengantisipasi berbagai risiko geopolitik, termasuk melalui strategi mitigasi operasional,” ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan