Pemanfaatan potensi panas bumi. Foto: dok PGE.
Pemanfaatan potensi panas bumi. Foto: dok PGE.

Investasi Pembangkit Panas Bumi Bisa Ciptakan Energi Bersih Lho!

Husen Miftahudin • 17 Maret 2023 18:44
Jakarta: Proyek pembangkit listrik panas bumi berpotensi menjadi andalan dalam transisi energi dari energi fosil menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT).
 
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Yudha menjelaskan, industri panas bumi ini memang memerlukan waktu yang panjang pada proses eksplorasi dan produksinya. Namun hasilnya dapat membantu kehidupan untuk masa mendatang.
 
"Urgensi global dalam mengembangkan energi bersih dan hijau menjadikan panas bumi dapat menjadi kunci dalam mencapai target untuk mengembangkan green economy melalui green energy dan green industry, juga dukungan bagi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) 2060," ujar Satya dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 17 Maret 2023.

Satya Yudha mencontohkan, penggunaan energi geothermal yang dimanfaatkan menjadi energi listrik. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sepanjang 2022 konsumsi listrik per kapita di Indonesia mencapai angka 1.173 kilowatt hour (KWh) atau naik 4,45 persen jika dibandingkan 2021 sebesar 1.123 kWh.
 
Kemudian, bauran EBT dalam bauran energi nasional hingga 2022 tercatat 14,11 persen, naik 13,65 persen dari realisasi 2021. Kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia mencapai 81,2 gigawatt (GW) di 2022, dengan PLTG/GU/MG sebesar 21,6 GW, baru kemudian pembangkit listrik EBT sebesar 12,5 GW (PLTA sebanyak 6,6 GW, PLTP 2,3 GW, dan bioenergi sebesar 3 GW).


Punya kapasitas terpasang panas bumi terbesar ke-2 dunia


Indonesia sendiri memiliki kapasitas terpasang panas bumi terbesar ke-2 di dunia dan sudah dimanfaatkan sebesar 2.175,7 MWe atau sembilan persen untuk Pembangkit Tenaga Panas Bumi (PLTP). Jumlah ini disinyalir akan menyusul Amerika Serikat yang menduduki peringkat pertama dunia.
 
Potensi listrik yang dihasilkan oleh geothermal ini dapat mencapai 24 GW sehingga tidak menambah beban pemerintah dalam produksi listrik karena harganya yang kompetitif.
 
Baca juga: Penggunaan Energi Bersih di Indonesia Jangan Sampai Mangkrak!


Peran Pertamina Geothermal Energy


Salah satu perusahaan eksplorasi dan produksi geothermal, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), mengambil bagian pengelolaan 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) atau 82 persen (dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia) dan beroperasi di enam area.
 
Sebesar 672 MW dioperasikan oleh PGEO dan sebesar 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama atau Joint Operation Contract (JOC).
 
"Kapasitas produksi PGEO akan ditingkatkan lagi hingga 1.272MW pada 2027, sebagai salah satu penggunaan dana hasil IPO. Hingga saat ini PGE telah berhasil mengaliri 2,08 juta rumah di Indonesia," jelas Corporate Secretary PGEO Muhammad Baron.
 
Sebagai salah satu anak usaha Grup Pertamina, PGEO memiliki rekam jejak yang kuat dalam mempertahankan operasi pembangkit listrik tenaga panas bumi yang efektif dan konsisten.
 
"Pekerjaan yang konsisten dengan para ahli independen membuat pengembangan kompetensi berkelanjutan untuk semua personel O&M," papar Baron.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan