Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Amin membenarkan banyak kasus bullying di jejaring sosial yang dialami anak sekolah. Kondisi psikologis korban yang mengalami kecemasan dan ketakutan membuat mereka tidak ragu menarik diri.
"Dari lingkungan sosial, depresi, mengisolasi diri karena malu, hingga putus putus sekolah," tutur Muhammad Amin, dalam webinar literasi digital gelaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk komunitas pendidikan di Lombok, NTB, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 17 Mei 2023.
Ia menyatakan ciri-ciri cyberbullying yang masuk dalam kategori kejahatan siber yakni tidak ada kekerasan fisik (non-violence) dan sedikit kontak fisik antara pelaku dan korban (minimize of physical contact).
| Baca: Duh! Negosiasi Gagal Bikin LockBit Sebar Semua Data BSI ke Dark Web |
"Selebihnya, memanfaatkan teknologi dan peralatan tertentu (equipment), dengan menggunakan jaringan telekomunikasi, media, dan informatika secara global," sambung Amin.
Dalam webinar bertajuk 'Kenali Jenis Cyberbullying di Dunia Maya' itu, Amin memberikan contoh jenis cyberbullying yang banyak terjadi di media sosial, dan platform chatting (percakapan), dan games. Di antaranya flaming (terbakar), harassment (gangguan), denigration (pencemaran nama baik), dan cyberstalking (mematamatai).
"Kemudian impersonation (peniruan) dan outing and trickery (penyebaran rahasia)," ujarnya.
Sedangkan untuk menghindari cyberbullying, masih menurut Amin, yakni dengan cara melaporkan bullying, membicarakannya dengan orang dewasa terpercaya, maupun meningkatkan kesadaran akan masalah ini. "Namun, garis pertahanan pertama melawan cyberbullying adalah dirimu sendiri,” tegas Muhammad Amin.
Manfaatkan media digital secara positif
Dari perspektif keamanan digital, influencer Azmy Zen mengajak peserta memanfaatkan media digital untuk kegiatan yang positif dan produktif. Misalnya, untuk kegiatan berbisnis maupun pembuatan konten seni budaya unik yang masih banyak dijumpai di NTB.
"Meski begitu, kegiatan positif dan produktif tersebut harus dilakukan dengan mengingat faktor keamanan. Perbanyak informasi mengenai keamanan di dunia digital, dan pelajari tutorial keamanan aplikasi," jelas Azmy.
Sementara dari perspektif etika digital, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat Haryadi Iskandar menambahkan, perundungan di dunia maya dapat menyerang fisik maupun mental hingga memunculkan rasa takut pada korban.
"Contoh cyberbullying yang paling sering terjadi, yakni doxing dan cyberstalking, maupun balas dendam melalui penyebaran foto atau video vulgar (non-concentual intimate image). Perlu tindakan etis terkait konten negatif seperti itu, salah satunya tidak ikut menyebarkan,” jelas Haryadi.
Sejak dua tahun silam, Kemenkominfo aktif menyelenggarakan program nasional untuk meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan 2024. Program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD) membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
"Meski begitu, kegiatan positif dan produktif tersebut harus dilakukan dengan mengingat faktor keamanan. Perbanyak informasi mengenai keamanan di dunia digital, dan pelajari tutorial keamanan aplikasi," jelas Azmy.
Sementara dari perspektif etika digital, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat Haryadi Iskandar menambahkan, perundungan di dunia maya dapat menyerang fisik maupun mental hingga memunculkan rasa takut pada korban.
"Contoh cyberbullying yang paling sering terjadi, yakni doxing dan cyberstalking, maupun balas dendam melalui penyebaran foto atau video vulgar (non-concentual intimate image). Perlu tindakan etis terkait konten negatif seperti itu, salah satunya tidak ikut menyebarkan,” jelas Haryadi.
Sejak dua tahun silam, Kemenkominfo aktif menyelenggarakan program nasional untuk meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan 2024. Program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD) membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id