Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi berharap capaian serapan beras bisa sedikit lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Tahun lalu semester II serap 300 ribu ton. Tidak tahu kondisi sekarang. Berharap bisa lebih dari 600 ribu ton pada semester I-2024," ujar Bayu, di Sentral Penyerapan Padi (SPP) Karawang, Jawa Barat, Senin, 20 Mei 2024.
Bayu mengakui jika musim panen kali ini agak menurun. Namun panen raya padi bakal tetap ada. "Tidak ada lonjakan dalam artian surplus yang lebih besar. Mudah-mudahan tetap bisa menstabilkan harga," kata dia.
Baca juga: Bulog Jelaskan Pentingnya Kebijakan Stabilisasi Pangan Jangka Panjang |
Musim kering atau kemarau
Salah satu penyebabnya ialah sudah mulai masuknya musim kering atau kemarau. Dia memprediksi musim kering akan masuk lebih cepat.
Di satu sisi, Bayu optimistis harga beras bisa terkendali di pasaran. Sebab Bulog sudah menyalurkan beras SPHP dan beras komersial dari Sentra Penggilingan Padi (SPP) ke pasaran.
Sebagai informasi, harga gabah saat ini di SPP dan mitra penggilingan padi berada di kisaran Rp6.400 hingga Rp6.500 per kilogram (kg). Sementara untuk harga gabah dengan kualitas baik sekitar Rp7.000 per kg.
"Berasnya sudah di kisaran Rp11.500 hingga Rp12 ribu per kg, " ucap Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News